Media Asuransi, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Rabu pagi terlihat di wilayah hijau meski awalnya dibuka di area negatif. Sedangkan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (US$) pada pembukaan perdagangan terpantau menguat ketimbang penutupan perdagangan di hari sebelumnya di Rp15.562 per US$.
IHSG Rabu, 23 Oktober 2024, perdagangan pagi dibuka di 7.788 dan tak lama menguat ke 7.798. Posisi tertinggi di 7.805 dan terendah di 7.773. Volume perdagangan pagi tercatat sebanyak 5,05 miliar lembar saham senilai Rp2,1 triliun. Sebanyak 214 saham menguat, 190 saham melemah, dan 204 saham stagnan.
|Baca juga: Allianz Trade Tunjuk Bos Baru untuk 6 Negara ASEAN, Indonesia termasuk?
|Baca juga: Raffi Ahmad Dilantik Presiden Prabowo di Istana, Dapat Jabatan Apa?
Mengutip Investing, nilai tukar rupiah pada perdagangan pagi dibuka menguat ke Rp15.532 per US$. Pagi ini nilai tukar rupiah bergerak di kisaran Rp15.562 per US$ hingga Rp15.626 per US$. Sedangkan menurut Yahoo Finance, nilai tukar rupiah berada di Rp15.554 per US$.
IHSG menguat
Di sisi lain, Financial Expert Ajaib Sekuritas Ratih Mustikoningsih mengungkapkan, pada perdagangan Selasa, 22 Oktober 2024, IHSG ditutup menguat 0,21 persen atau 16,38 poin ke level 7.788. IHSG hari ini diprediksi bergerak melemah terbatas dalam range 7.720.-7.850.
Adapun sentimen yang memengaruhi pergerakan IHSG hari ini antara lain, dari dalam negeri, IHSG ditutup pada zona positif dan lanjutkan reli dalam delapan hari beruntun. Meskipun IHSG mengalami kenaikan, namun investor asing tercatat jual bersih di pasar ekuitas domestik senilai Rp139,36 miliar.
|Baca juga: Lansia di Asia Tidak Terlalu Tertarik Punya Asuransi Jiwa, Kenapa?
|Baca juga: Dilantik sebagai Staf Khusus Presiden, Berikut Profil Lengkap Yovie Widianto
Outflow tersebut sejalan dengan rupiah JISDOR yang mengalami depresiasi ke level Rp15.560 per dolar AS. Di sisi lain, Bank Indonesia (BI) melaporkan jumlah uang beredar dalam arti luas (M2) pada September 2024 tumbuh 7,2 persen yoy setelah pada bulan sebelumnya tumbuh 7,3 persen.
Pertumbuhan kredit pada periode yang sama sebesar 10,4 persen yoy, setelah Agustus 2024 tumbuh 10,9 persen yoy. Akselerasi kredit secara tahunan terjadi pada setiap jenis penggunaan, seperti Kredit Modal Kerja (KMK) 9,4 persen, Kredit Investasi (KI) 11,7 persen, dan Kredit Konsumsi (KK) 10,7 persen.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News