1
1

Laba BNI Tembus Rp16,3 Triliun di Kuartal III/2024

Direktur Utama BNI Royke Tumilaar. | Foto: BNI

Media Asuransi, JAKARTA – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) atau BNI membukukan laba bersih sebesar Rp16,3 triliun per September 2024. Laba bersih per kuartal III/2024 ini meningkat 3,43 persen year on year (yoy) atau jika dibandingkan dengan laba bersih per kuartal III/2023 yang tercatat sebesar Rp15,89 triliun.

Direktur Utama BNI, Royke Tumilaar, menyatakan bahwa kinerja yang solid ini didorong oleh perbaikan pendapatan bunga bersih dan pendapatan non bunga. “Laba bersih BNI untuk periode sembilan bulan yang berakhir didorong oleh pulihnya pendapatan operasional dan kualitas aset yang terjaga dengan baik,” katanya dalam keterangan resmi, Jumat, 25 Oktober 2024.

Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, pada tahun 2024 ini pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) BNI terutama berasal dari pertumbuhan tabungan ritel, sejalan dengan program transformasi struktur pendanaan. Hal ini berdampak pada perbaikan Cost of Fund (CoF) BNI yang tecermin pada rasio Net Interest Margin (NIM) kuartal III/2024.

|Baca juga: Bikin Bangga, BNI dan Bank Mandiri Masuk Daftar TIME World’s Best Companies 2024!

Pertumbuhan ini didukung oleh program terstruktur perusahaan, termasuk digitalisasi aplikasi mobile terbaru, wondr by BNI serta transformasi jaringan cabang yang berfokus pada sales culture.

Direktur Utama BNI menyatakan bahwa kinerja solid BNI pada kuartal III/2024 mencerminkan kemampuan perusahaan dalam menghadapi tantangan ekonomi baik domestik maupun global. “Transformasi bisnis yang kami lakukan secara konsisten telah memperkuat fundamental BNI, sehingga memungkinkan kami untuk menangkap peluang dalam mempercepat pertumbuhan,” ujarnya.

Royke menambahkan bahwa BNI mencatatkan recovery kinerja terutama pada kuartal III/2024. Pendapatan operasional sebelum pencadangan atau PPOP pada kuartal III/2024 ini mencapai Rp8,8 triliun atau telah hampir menyentuh posisi tertingginya pada kuartal III/2023 yang sebesar Rp8,9 triliun.

|Baca juga: Fitch Upgrade Peringkat VR Bank BNI Jadi bbb- dari bb+

Menurut dia, pencapaian PPOP yang solid ini berasal dari kenaikan margin bunga bersih atau Net Interest Margin (NIM) maupun pendapatan non bunga. NIM perseroan naik 40 bps (basis points) secara kuartalan menjadi 4,4 persen ditopang oleh perbaikan yield kredit maupun penurunan biaya dana. Sedangkan pertumbuhan fee income didorong oleh pendapatan loan recovery, trade finance, dan transaksi pembayaran melalui aplikasi wondr by BNI yang terus meningkat.

Di sisi lain penyaluran kredit naik 9,5 persen yoy menjadi Rp735 triliun ditopang oleh segmen berisiko rendah. Kredit korporasi blue chip, baik dari sektor swasta maupun BUMN serta institusi pemerintah, kredit konsumer, dan kontribusi dari perusahaan anak menjadi sumber pertumbuhan terbesar.

“Fokus transformasi kami tahun ini telah memperbaiki struktur dana pihak ketiga dan kami berharap diversifikasi sumber dana ini akan lebih baik lagi ke depan,” ujar Royke. Dia tambahkan, optimisme terhadap kebijakan prioritas ekonomi pemerintahan baru, yang diiringi dengan proses transisi yang berjalan lancar, diharapkan dapat menjadi katalisator pertumbuhan kredit di sektor perbankan di masa mendatang.

Editor: S. Edi Santosa

 

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Danamon Luncurkan Program DAYATARA
Next Post Kredit BNI Tumbuh 9,5% per Kuartal III/2024

Member Login

or