Media Asuransi, GLOBAL – Laporan terbaru Economist Impact dan SAS memperkirakan industri asuransi menghadapi dua kemungkinan masa depan pada 2040. Kemungkinan itu yakni memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan ketahanan iklim dan memberikan solusi personal, atau menjadi layanan eksklusif bagi kalangan terkaya.
Laporan berjudul ‘Revealing the Paths to 2040: Four Possible Scenarios for Insurance‘ ini menggambarkan empat skenario masa depan asuransi yang dipengaruhi oleh kerja sama global dan kemajuan teknologi.
|Baca juga: Tugu Insurance Targetkan Pertumbuhan Premi 10% di Tahun 2025
|Baca juga: Oona Insurance Tunjuk Praveen Paladugu Jadi Kepala Distribusi Agen yang Baru
Salah satu skenario adalah ‘Isolationism and Unregulated Growth’, di mana kurangnya kerja sama global membuat target iklim tidak tercapai, sehingga celah perlindungan asuransi melebar ketika perusahaan mundur dari pasar berisiko tinggi.
“Skenario ini dirancang untuk membantu perusahaan asuransi mempersiapkan ketidakpastian dan memanfaatkan peluang,” ujar Analis Senior Economist Impact Edwin Saliba, dikutip dari Insurance Asia, Kamis, 12 Desember 2024.
Skenario lainnya, seperti ‘Customer-Centric Transformation‘, menggambarkan keberhasilan kerja sama global yang memungkinkan asuransi fokus pada pencegahan melalui solusi berbasis data. Namun, ada juga kemungkinan ‘Selective Climate Resilience‘, di mana negara maju lebih siap menghadapi risiko iklim dibandingkan negara berpenghasilan rendah.
“Jika industri terus menolak pelanggan di wilayah berisiko tinggi karena perubahan iklim maka asuransi akan gagal menjalankan tujuan utamanya,” kata Franklin Manchester, penasihat global asuransi di SAS.
|Baca juga: Imam Teguh Saptono Jadi Dirut Bank Muamalat
|Baca juga: Tambang Meranti Mulia Sejahtera Siap IPO pada 2025
Dengan skenario terburuk berupa ‘Industry Collapse‘, kurangnya inovasi dan kolaborasi dapat membuat perusahaan asuransi tidak mampu beradaptasi, sehingga menciptakan ketergantungan besar pada mekanisme lokal. Penelitian ini mendorong industri untuk lebih siap menghadapi tantangan masa depan.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News