Media Asuransi, JAKARTA – Industri perjalanan di Asia Tenggara tengah bangkit pasca pandemi Covid-19, didorong oleh pertumbuhan kelas menengah dan meningkatnya jumlah wisatawan pemula. Sektor ini diprediksi akan terus berkembang pesat berkat potensi pertumbuhannya yang signifikan, baik di tingkat regional maupun global.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah kunjungan wisatawan mancanegara periode Januari hingga November 2024 mencapai 12,66 juta orang, mengalami kenaikan sebesar 20,17persen dibandingkan tahun sebelumnya.
|Baca juga: Fitch Ratings Prediksi Pariwisata di Asia Kembali Pulih di 2025
Pada 2025, Kementerian Pariwisata Indonesia menargetkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara akan mencapai 14 juta orang, menunjukkan optimisme yang tinggi terhadap potensi sektor ini.
Optimisme terhadap sektor ini juga tecermin dari langkah sejumlah investor global, seperti Creador, perusahaan ekuitas swasta di Asia Tenggara. Baru-baru ini, Creador mengakuisisi saham mayoritas MG Group, sebuah perusahaan distribusi hotel B2B di Indonesia. Akuisisi ini menjadi investasi ke-11 Creador di Indonesia sejak 2011, sekaligus menandai komitmen perusahaan dalam mendukung perekonomian Indonesia, khususnya di sektor yang memiliki potensi pertumbuhan tinggi seperti pariwisata.
|Baca juga: Pemerintah Diminta Perkuat SDM Wujudkan Pariwisata Indonesia Berkelanjutan
Founder dan CEO Creador, Brahmal Vasudevan, menjelaskan bahwa akuisisi ini menegaskan dedikasi Creador untuk mendukung perekonomian Indonesia yang terus berkembang pesat, khususnya melalui keterlibatan pada bisnis-bisnis yang berorientasi pada pertumbuhan. “Investasi ini juga menandai langkah awal Creador ke dalam industri perjalanan global, salah satu sektor yang tergolong tumbuh cepat dan yang paling dinamis,ˮ jelasnya dalam keterangan resmi, Kamis, 9 Januari 2025.
“Dengan prospek yang semakin cerah, sektor pariwisata Indonesia diperkirakan akan terus menjadi daya tarik bagi investor, menciptakan peluang besar bagi pertumbuhan jangka panjang di industri ini,” ujarnya.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News