Media Asuransi, JAKARTA – Perusahaan asuransi properti komersial FM mengungkapkan delapan risiko utama yang harus diwaspadai para perusahaan di 2025. Risiko ini dipengaruhi oleh perkembangan kecerdasan buatan (AI), perubahan iklim, peningkatan kebutuhan energi, dan kerentanan rantai pasok.
FM menyebutkan AI akan semakin digunakan dalam lingkungan industri untuk meningkatkan produktivitas, tetapi juga berpotensi menimbulkan risiko terhadap properti. Selain itu, permintaan tinggi terhadap pusat data dan reaktor nuklir modular akan menambah tantangan dalam memenuhi kebutuhan energi.
Ketidakstabilan geopolitik diperkirakan mengganggu rantai pasok global, terutama dalam sektor semikonduktor dan bahan baku baterai. Perusahaan juga harus bersiap menghadapi ancaman siber yang lebih canggih akibat perkembangan AI generatif.
|Baca juga: 5 Tips Self Healing untuk Menyehatkan Mental dan Fisik
|Baca juga: Pasaraya Life Ganti Nama Jadi Asuransi Jiwa Teguh Pelita Pelindung
“AI generatif diperkirakan meningkatkan serangan siber yang lebih kompleks, menargetkan sistem kontrol industri dengan keamanan yang sudah usang,” ujar FM, dikutip dari Insurance Asia, Kamis, 30 Januari 2025.
Meskipun demikian, AI juga akan memperkuat sistem pertahanan siber. Namun, konsekuensi fisik dari pelanggaran keamanan, seperti pemadaman listrik, tetap menjadi kekhawatiran. FM menambahkan perusahaan akan semakin fokus pada kepatuhan terhadap regulasi keamanan siber, termasuk pedoman NIS2.
Dalam sektor energi terbarukan, risiko akibat bencana alam seperti hujan es dan badai angin diperkirakan meningkat. Kegagalan struktur dan kebakaran baterai juga menjadi tantangan utama. Untuk mengatasinya, inovasi seperti panel surya tahan hujan es akan membantu mengurangi dampak negatif.
Selain itu, AI akan berperan dalam meningkatkan akurasi penilaian risiko, memungkinkan perusahaan asuransi memprediksi potensi kerugian dengan lebih baik. “Model kami yang berbasis lebih dari satu miliar data poin akan mendukung pengambilan keputusan yang lebih baik dan mengurangi gangguan bisnis,” kata FM.
|Baca juga: Allianz Indonesia Membagikan Tips Atur Keuangan bagi Shio Ciong di Tahun Ular Kayu
|Baca juga: Berikut 10 Istilah dalam Dunia Asuransi yang Wajib Dipahami
Di tengah tekanan akibat pemangkasan biaya dan ketegangan geopolitik, rantai pasok global tetap menghadapi tantangan besar. Namun, AI akan membantu menilai risiko secara lebih efisien di seluruh pemasok, memungkinkan perusahaan untuk memperkuat ketahanan bisnis mereka.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News