KoinP2P Gagal Bayar Rp360 Miliar, Begini Respons OJK!

Media Asuransi, JAKARTA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat data pengaduan konsumen mengenai PT Lunaria Annua Teknologi (KoinP2P) ada sebanyak 88 pengaduan hingga 31 Desember 2024. Kondisi itu dengan permasalahan terbanyak mengenai permasalahan return atau imbal hasil.

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi mengungkapkan KoinP2P melakukan penundaan pembayaran kepada lender (standstill) disebabkan oleh fraud yang dilakukan oleh distributor, yang menerima dana untuk borrower, kurang lebih Rp360 miliar.

|Baca juga: Allianz Indonesia Membagikan Tips Atur Keuangan bagi Shio Ciong di Tahun Ular Kayu

|Baca juga: Berikut 10 Istilah dalam Dunia Asuransi yang Wajib Dipahami

“KoinP2P telah menyampaikan pengumuman terkait standstill kepada lender berisi latar belakang dan proposal standstill,” kata Friderica, dikutip dari jawaban tertulisnya, Kamis, 30 Januari 2025.

Pada kebijakan standstill, masih kata Friderica, KoinP2P memberikan perpanjangan dua tahun dan kompensasi lima persen per tahun yang akan diterima setiap bulan sejak lender menyetujui standstill.

“KoinP2P sudah menyediakan hotline 02130072007 untuk menampung pertanyaan lender,” ucapnya.

Di sisi lain, masih kata Friderica, sampai dengan 31 Desember 2024, data pengaduan konsumen mengenai PT Investree Radhika Jaya ada sebanyak 561 pengaduan. Data pengaduan dimaksud tidak mengalami penambahan karena PUJK tersebut telah mengalami cabut izin usaha per 23 Oktober 2024.

|Baca juga: 5 Tips Self Healing untuk Menyehatkan Mental dan Fisik

|Baca juga: Pasaraya Life Ganti Nama Jadi Asuransi Jiwa Teguh Pelita Pelindung

“Namun masyarakat tetap bisa menyampaikan laporan kepada OJK. Sejak 24 Oktober sampai dengan 31 Desember 2024, terdapat 64 laporan yang disampaikan ke OJK mengenai PT Investree Radhika Jaya. Sambil menunggu terbentuknya tim likuidasi, masyarakat dapat menghubungi PT Investree Radhika Jaya,” pungkasnya.

Editor: Angga Bratadharma