1
1

Pinhome: Harga Rumah di Tangerang dan Tangsel Terus Meroket!

Ilustrasi. | Foto: Freepik

Media Asuransi, JAKARTA – Harga rumah di beberapa kota terus meroket dari tahun ke tahun, terutama di Kabupaten Tangerang dan Kota Tangerang Selatan. Laporan terbaru Pinhome Home Value Index (PHVI) dan Pinhome Home Rental Index (PHRI) Kuartal IV/2024 menunjukkan peningkatan signifikan di dua wilayah ini.

Harga rumah tipe lebih kecil atau sama dengan 54 di Kabupaten Tangerang naik delapan persen, sementara di Kota Tangerang naik 19 persen. Kenaikan ini dipengaruhi oleh BSD yang sudah menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dan proyek pembangunan Jalan Tol Kataraja (Kamal-Teluk Naga-Rajeg-Balaraja).

|Baca juga: Begini Nasib Saham Telkom (TLKM) Usai Komisarisnya Jadi Tersangka di Jiwasraya

|Baca juga: Manajemen MNC Land (KPIG) Angkat Bicara soal Penyegelan KEK Lido

Infrastruktur baru ini diyakini bisa menarik lebih banyak investor dan membuat permintaan rumah semakin tinggi.

CEO & Founder Pinhome Dayu Dara Permata menyatakan tren kenaikan harga jual saat ini harus dipandang sebagai peluang bagi calon pembeli agar lebih bijak dalam membuat keputusan.

“Ini saatnya untuk lebih mengedukasi diri, menggali pilihan yang ada, dan memanfaatkan teknologi untuk mengakses informasi yang lebih transparan dan akurat,” ujar Dara, dalam keterangan resmi yang dikutip Kamis, 13 Februari 2025.

Sementara bagi penjual, Dara menyarankan agar harga rumah tetap kompetitif dan proses jual-beli dibuat lebih nyaman bagi calon pembeli. “Memberikan informasi yang transparan adalah kunci untuk mempercepat transaksi. Selain itu, pertimbangkan penawaran insentif menarik dan pemanfaatan teknologi untuk memperluas pasar,” katanya.

|Baca juga: Penyakit Kritis di RI Tinggi, OJK Pastikan Perusahaan Asuransi Terapkan Tata Kelola yang Baik

|Baca juga: Saham Emiten Asuransi Bervariasi Usai Dirjen Anggaran Kemenkeu Jadi Tersangka Kasus Jiwasraya

Temuan PHVI Kuartal IV/2024:

  • Kota Cimahi mengalami pertumbuhan 10 persen untuk rumah tipe lebih kecil atau sama dengan 54.
  • Kota Yogyakarta dan Kabupaten Sleman mengalami kenaikan harga di hampir semua tipe rumah.
  • Kota Surabaya dan Kabupaten Sidoarjo stabil, sedangkan Kota Malang turun 10 persen untuk rumah tipe lebih kecil atau sama dengan 54.
  • Kota Denpasar dan Kabupaten Badung mengalami kenaikan di hampir semua tipe rumah, kecuali tipe lebih kecil atau sama dengan 54 yang turun enam persen.
  • Kota Mataram dan Kabupaten Lombok Barat mencatat kenaikan sembilan persen pada rumah tipe 55-120.
  • Kota Medan dan Kabupaten Deli Serdang mengalami kenaikan di semua tipe rumah.
  • Kota Balikpapan turun tujuh persen untuk rumah tipe 121-200, sementara kota lain di Kalimantan dan Sulawesi cenderung stabil.

Sementara kondisi di Jakarta terpantau berbeda. Beberapa wilayah seperti Jakarta Utara dan Jakarta Pusat justru mengalami penurunan harga. Hal ini diduga terjadi karena jumlah rumah yang dijual bertambah lebih cepat dibandingkan dengan permintaan pasar.

“Berbeda dengan kota lain, area Jakarta pada kuartal IV/2024 cenderung mengalami ketahanan pasar atau bahkan penurunan harga jual,” ungkap laporan Pinhome.

Temuan PHRI Kuartal IV/2024 (Harga Sewa Tahunan):

  • Jakarta stabil, tapi cenderung turun, khususnya untuk tipe lebih kecil atau sama dengan 200.
  • Bogor, Depok, Tangerang menunjukkan tren kenaikan untuk tipe lebih kecil atau sama dengan 120.
  • Kota Semarang, Kabupaten Sidoarjo, Kota Malang mengalami penurunan pada rumah tipe 55-120.
  • Kota Surabaya dan Kota Denpasar cenderung stabil.

Dara menambahkan dengan harga rumah yang terus naik, menyewa bisa menjadi pilihan sementara sebelum membeli rumah. Ia menyebutkan tren harga jual yang semakin tinggi membuat menyewa menjadi opsi sekaligus langkah awal untuk memiliki properti.

“Kumpulkan pengetahuan, persiapkan anggaran, dan gunakan aplikasi properti sebagai jalan menuju rumah impian,” tutupnya.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Makin Sadar Berasuransi, 36% Warga Singapura Tambah Asuransi di Luar Kantor
Next Post Biaya Medis Melesat, 30% Warga Hong Kong Incar Asuransi Kesehatan Baru di 2025

Member Login

or