Media Asuransi, JAKARTA – Hari Raya Nyepi adalah perayaan umat Hindu yang dirayakan setiap Tahun Baru Saka dengan cara menyepi. Menyepi atau penyepian dilakukan umat Hindu Nusantara dengan empat larangan yaitu, tidak bekerja, tidak bepergian, tidak menyalakan api atau listrik, dan tidak bersenang-senang.
Khususnya untuk Bali, di mana mayoritas penduduknya beragama Hindu suasana akan menjadi sangat sepi. Turis atau pendatang perlu menyesuaikan dan menghormati hal itu saat berlibur ke Bali di Hari Raya Nyepi.
|Baca juga: Digugat PKPU oleh Askrindo, Ricky Putra Globalindo (RICY) Buka Suara
|Baca juga: Kontrak Asuransi dengan Stop-Loss, Apakah Termasuk dalam IFRS 17?
Melansir Asuransi MSIG Indonesia, Sabtu, 29 Maret 2025, berikut beberapa hal yang harus diperhatikan saat liburan ke Bali saat Hari Raya Nyepi:
Memilih hotel dengan pelayanan dan fasilitas yang memadai
Sebelum beristirahat, pastikan hotel memiliki peraturan yang jelas terkait Hari Raya Nyepi. Hal yang perlu diperhatikan ialah, apakah diperbolehkan keluar kamar hotel dan menikmati fasilitas hotel, seberapa keras suara alat elektronik boleh dikeluarkan, berapa banyak lampu yang boleh dinyalakan, lalu bagaimana penyediaan makanan di pagi, siang dan malam hari, serta pertanyaan lainnya untuk menghormati Nyepi sebagai tamu penginapan.
Mempersiapkan obat pribadi
Saat perayaan Nyepi toko obat atau apotek akan tutup. Rumah sakit tetap buka 24 jam, namun sebagian besar jalanan di Bali akan ditutup. Menghindari hal yang tidak diinginkan, maka obat pribadi perlu dipersiapkan. Jika kita dalam keadaan sakit dan memerlukan penanganan rumah sakit, segera laporkan petugas hotel untuk menghubungi rumah sakit secara langsung agar mengirimkan mobil ambulans. Ini alasan mengapa kita perlu memilih hotel dengan pelayanan yang memadai.
|Baca juga: KPK Tetapkan 5 Tersangka dalam Skandal Kredit LPEI, Negara Rugi Rp11,7 Triliun!
|Baca juga: Wadirut Lautan Luas Terseret Kasus LPEI, Manajemen LTLS Beri Klarifikasi
Mempersiapkan uang tunai
Saat perayaan Nyepi di Bali, bukan hanya apotek yang tutup melainkan Automated Teller Machine (ATM) juga ditutup. Menurut informasi, pukul 18.00 atau enam sore Waktu Indonesia Bagian Tengah (WITA) setiap mesin ATM di Bali akan dimatikan. Penyediaan uang tunai menjadi antisipasi keadaan darurat saat tidak bisa transaksi melalui ATM.
Mempersiapkan makanan dan minuman ringan
Selain apotek dan ATM, toko makanan juga akan tutup saat perayaan Nyepi dilaksanakan. Bahkan, pemesanan makanan secara daring juga tidak bisa. Karena itu siapkan makanan dan minuman untuk bejaga-jaga saat rasa lapar menyerang.
Mempersiapkan perlengkapan nonelektronik
Ada waktunya saat perayaan Nyepi berlangsung, beberapa perangkat elektronik tidak dapat dinyalakan maka gunakanlah perlengkapan nonelectronik. Cara ini bisa mengusir rasa bosan seperti membaca buku, bermain catur, olahraga di tempat, dan sebagainya. Usahakan melakukan aktivitas dengan suara yang tidak berisik agar tetap menghormati kesunyian Nyepi.
|Baca juga: Profil Dwi Wahyudi, Direktur Pelaksana LPEI yang Terseret Kasus Korupsi!
|Baca juga: Eks Member GFriend Yerin Diam-diam Kerja di Perusahaan Asuransi Selama 2 Tahun!
Dilarang membuat kebisingan dan keributan
Ketenangan dan kesunyian perlu kita jaga pada saat Nyepi. Mungkin beberapa fasilitas penginapan membolehkan turis atau pendatang menggunakan perangkat elektronik. Maka, jaga volume suara yang keluar dari perangkat elektronik tersebut. Kemudian nyalakan lampu seperlunya, dan pastikan tidak terlalu terang.
Liburan di Bali memang menyenangkan, tetapi kita tetap harus mengikuti peraturan dengan menjaga kesunyian serta ketenangan. Hal itu menjadi bentuk penghormatan kepada umat Hindu yang merayakan Hari Raya Nyepi. Dengan menyiapkan barang yang diperlukan, serta rasa saling menghormati kalian tetap bisa liburan saat Hari Raya Nyepi di Bali.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
1 
