1
1

Ternyata Ini 5 Tahapan Siklus Finansial Manusia, Kamu di Posisi Apa?

Ilustrasi. | Foto: OCBC

Media Asuransi, JAKARTA – Kehidupan finansial setiap orang memiliki siklus hidup, mulai dari belum punya apa-apa hingga bisa dikatakan mapan. Setiap aspek kehidupan selalu memiliki fasenya masing-masing. Fase ini yang disebut dengan siklus. Ternyata, kehidupan finansial juga memiliki siklus layaknya aspek kehidupan lain.

Melansir laman OJK, siklus kehidupan finansial merupakan salah satu konsep yang menjadi bagian dari perencanaan keuangan. Siklus ini menggambarkan bahwa pada setiap tahapan kehidupan seseorang akan membutuhkan ‘strategi’ keuangan tertentu.

|Baca juga: Bank DKI Lakukan Pemeliharaan Sistem, Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta

|Baca juga: Masih Bingung Memilih GPS Mobil yang Tepat? Coba Baca Informasi Berikut!

Dengan memahami siklus tersebut, kamu akan menyadari betapa pentingnya sebuah perencanaan keuangan dan pengelolaan kekayaan dalam kehidupan kita. Siklus hidup finansial manusia adalah perjalanan keuangan yang dialami setiap individu sepanjang hidupnya, dimulai dari masa muda hingga pensiun.

Pada setiap tahap kehidupan, kebutuhan finansial, prioritas, dan kemampuan pengelolaan uang berubah. Memahami siklus ini membantu seseorang merencanakan keuangan dengan lebih baik, mengelola risiko, dan memastikan keamanan finansial jangka panjang.

Berikut adalah tahapan dalam siklus kehidupan finansial yang perlu kamu pahami:

1. Masa awal karier (usia 20-30 tahun)

Tahap ini adalah saat kamu baru memasuki dunia kerja dan mendapatkan penghasilan tetap untuk pertama kalinya. Prioritas utama adalah membangun fondasi keuangan yang kuat. Fondasi keuangan itu antara lain membuat anggaran, menyisihkan dana darurat setidaknya sebesar 3-6 bulan pengeluaran, dan melunasi utang seperti kartu kredit.

Selain itu, penting untuk mulai menabung untuk kebutuhan jangka panjang, meskipun jumlahnya kecil. Membiasakan menabung secara rutin dan mempelajari investasi menjadi penting.

2. Masa pertumbuhan keuangan (usia 30-40 tahun)

Pada tahap ini, karier kamu biasanya mulai berkembang dan penghasilan meningkat. Tahap ini cukup ideal untuk merencanakan kebutuhan jangka panjang, seperti membeli rumah, membangun dana pendidikan anak, atau memperbesar investasi.

Diversifikasi aset investasi, seperti berinvestasi dalam reksa dana, saham, atau properti, dapat membantu memperkuat keuangan. Selain itu, melindungi aset yang dimiliki melalui asuransi properti atau kendaraan menjadi prioritas. Manajemen utang juga harus diperhatikan, seperti melunasi utang konsumtif dan fokus pada utang produktif seperti kredit pemilikan rumah.

3. Masa puncak karier (usia 40-50 tahun)

Di masa ini, penghasilan biasanya mencapai puncaknya seiring dengan pengalaman kerja yang matang. Fokus utama adalah memperkuat portofolio investasi dan mempercepat pelunasan utang besar. Orang di tahap ini juga cenderung memprioritaskan pendidikan anak dan mulai serius mempersiapkan masa pensiun.

|Baca juga: Dua Tipe Produk Asuransi Penyakit Kritis, Apa Saja?

|Baca juga: Sudah Tahu Apa Bedanya QRIS dan QR Code? Kalau Belum Coba Mampir di Artikel Ini!

Penting untuk meninjau kembali rencana keuangan dan memastikan bahwa aset terdiversifikasi dengan baik untuk melindungi dari risiko pasar. Pada usia ini, asuransi jiwa dan kesehatan menjadi semakin penting untuk melindungi diri dan keluarga dari risiko finansial akibat penyakit atau kejadian tak terduga.

4. Masa transisi ke pensiun (usia 50-60 tahun)

Ini adalah tahap persiapan akhir sebelum pensiun. Penghasilan mungkin mulai menurun karena seseorang mendekati masa pensiun. Pada saat ini, evaluasi terhadap dana pensiun yang telah terkumpul menjadi krusial. Kamu juga harus mulai meminimalkan utang yang tersisa dan beralih ke investasi dengan risiko rendah, seperti obligasi atau deposito, untuk menjaga nilai aset tetap stabil.

Selain itu, perencanaan distribusi aset, seperti menyiapkan wasiat atau rencana warisan, juga mulai dilakukan. Pada tahap ini, penting untuk fokus pada pengendalian pengeluaran agar dana pensiun cukup untuk memenuhi kebutuhan di masa mendatang.

5. Masa pensiun (usia 60 tahun ke atas)

Tahap ini ditandai dengan berhentinya penghasilan aktif dan bergantung pada hasil investasi, tabungan, atau dana pensiun. Fokus utama adalah memastikan pengeluaran harian dan kebutuhan kesehatan dapat terpenuhi dengan dana yang ada. Penting memantau pengeluaran dengan cermat dan memastikan uang yang tersedia cukup untuk sisa hidup.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Direktur MDTV Surya Hadiwinata Mengundurkan Diri
Next Post Betis “Jantung Kedua” Manusia yang Sangat Vital

Member Login

or