Media Asuransi, JAKARTA – Ternyata masih banyak orang yang belum mengetahui perbedaan dari QRIS dan QR Code. Meski sudah banyak digunakan namun masih banyak yang menganggap QRIS sama dengan QR Code.
Dilansir dari OCBC, Minggu, 6 April 2025, secara tampilan, QRIS dan QR Code sebenarnya sama saja. Keduanya sama-sama berupa kode batang dua dimensi, yang berfungsi agar mudah dibaca oleh pemindai. Namun, perbedaan keduanya berada pada fungsinya.
Quick Response Code atau QR merupakan kode yang umum dan tidak hanya berguna dalam pembayaran saja. Dalam perkembangannya, QR Code dikembangkan oleh perusahaan asal Jepang dan mulai dipublikasikan pada 1994. Fungsinya banyak sekali, mulai dari inventaris, absensi, hyperlink, hingga menyimpan informasi tentang sesuatu.
|Baca juga: OCBC Hadirkan Kampanye #BaiknyaBarengBareng untuk Bangun Masyarakat Lebih Kuat dan Maju
|Baca juga: BCA Sediakan Uang Tunai Rp70,22 Triliun untuk Lebaran 2025
Selain itu, QR Code dianggap lebih sederhana dibandingkan dengan link untuk menyimpan informasi. Kamu juga bisa menemui QR Code di banyak tempat. Misalnya museum, biasa menggunakan QR Code untuk menyimpan informasi seputar barang koleksinya.
Sementara QRIS adalah sistem integrasi berbagai macam QR Code yang dibuat pemerintah untuk memudahkan transaksi daring. Lembaga yang mengembangkan QRIS adalah Bank Indonesia (BI). QRIS diciptakan sebagai salah satu upaya memudahkan konsumen Indonesia dalam melakukan transaksi digital.
Harapannya, implementasi teknologi ini dapat membentuk ekosistem belanja yang lebih mudah, cepat, hemat, dan terjaga keamanannya. Selain ramah konsumen, teknologi ini juga menawarkan berbagai kemudahan bagi para penjual. Dengan QRIS, penjual mulai dari UKM sampai korporat dapat menerapkan teknologi ini ke bisnis mereka.
Adapun tampilan QRIS dibagi menjadi dua, yaitu QRIS Statis dan QRIS dinamis. Qris Statis adalah QRIS yang bersifat tetap dan ditampilkan dalam stiker, gambar, atau printout. Pelanggan atau pembeli biasanya menemukan QRIS Statis di meja kasir toko atau tennant.
|Baca juga: #Kabur Aja Dulu, Sekadar Tren atau Indikasi Niat?
|Baca juga: Antisipasi Krisis Ekonomi, Siapkan 5 Langkah Ini!
Penggunaan QRIS Statis ini cukup mudah, pelanggan hanya perlu scan QR Code menggunakan aplikasi pembayaran, memasukkan nominal yang perlu dibayar, dan pembayaran sukses. Sementara QRIS Dinamis tidak ditampilkan dalam printout di meja kasir. Penjual atau kasir biasanya akan membuatkan QR Code saat transaksi dilakukan.
Dalam QRIS Dinamis, pelanggan sudah tidak perlu memasukkan nominal transaksi lagi. Saat kode di-scan, pelanggan sudah bisa mengetahui detail transaksi, termasuk nominal yang harus dibayar, sehingga hanya perlu memasukkan PIN Transaksi saja.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
OJK Meluncurkan OJK Infinity 2.0 untuk Dorong Inovasi Keuangan Digital
Kamis, 24 April 2025Risiko Penurunan Ekonomi Global Masih Tinggi, Sektor Keuangan Diminta Waspada
Kamis, 24 April 2025
