Media Asuransi, GLOBAL – GlobalData menyebutkan sebanyak 5.520 responden di 11 negara berhasil dilibatkan dalam survei pemanfaatan dan keraguan skala besar Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan dalam industri perasuransian.
Melansir Insurance Asia, Selasa, 8 April 2025, survei konsumen asuransi emerging trends 2024 menemukan sebanyak 73,8 persen responden percaya AI dapat mengurangi waktu tunggu untuk berbicara dengan agen. Selain itu, 71,5 persen melihat adanya potensi efisiensi operasional, serta 71,2 persen mengakui keunggulan AI dalam pengenalan pola.
|Baca juga: Aspirasi Hidup Indonesia (ACES) Cetak Laba Rp892 Miliar di 2024
|Baca juga: Pulang Lebaran Jadi Lebih Hemat! Pertamina Diskon BBM Rp300/Liter, Begini Caranya!
Terlepas dari itu, kekhawatiran mengenai kepercayaan, transparansi, dan privasi data tetap ada. Banyak konsumen percaya AI belum cukup berkembang untuk digunakan secara luas, terutama dalam proses pengambilan keputusan seperti persetujuan klaim.
Bahkan, beberapa orang melihat adanya bias dalam hasil yang digerakkan oleh AI, sementara yang lain lebih menyukai interaksi dengan manusia. Namun, tingkat kepuasan di antara pengguna AI cukup tinggi dengan persentase 74,5 persen, pengguna chatbot melaporkan pengalaman yang positif.
Kemampuan AI untuk memberikan dukungan selama 24/7 dan mempercepat proses klaim dianggap bermanfaat. Teknologi ini juga dapat meningkatkan deteksi penipuan dan memungkinkan penilaian risiko serta penetapan harga yang lebih tepat.
|Baca juga: Prediksi IHSG dan 6 Saham Rekomendasi Hari Ini untuk Jemput Cuan
|Baca juga: Surat Utang Milik BCA senilai Rp435 Miliar Akan Jatuh Tempo
Pemimpin Analis Asuransi GlobalData Beatriz Benito mengatakan meskipun AI memiliki potensi untuk meningkatkan kepuasan dan efisiensi pelanggan, namun kebutuhan akan interaksi manusia membatasi adopsi penuhnya.
“Komunikasi yang lebih jelas tentang kemampuan dan keterbatasan AI dapat membantu meningkatkan kepercayaan konsumen,” pungkas Beatriz.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News