Media Asuransi, GLOBAL – Harga emas kembali memecahkan rekor di sesi Asia, Jumat, 11 April 2025, setelah pelaku pasar melarikan modal ke aset safe haven karena kekhawatiran perang dagang yang kian memanas, terutama antara Amerika Serikat dan China.
|Baca juga: Perang Dagang AS-China Memanas, Harga Emas Terdongkrak
Harga emas spot melonjak 1,32 persen menjadi US$3.218,19 per troy ons pada pukul 12.27 WIB, mundur sedikit dari puncak tertinggi sepanjang masa US$3.219,84 di awal sesi. Secara mingguan harga logam mulia telah melonjak 6 persen di pekan ini.
Depresiasi dolar AS terhadap enam mata uang utama dunia lainnya sejak pengumuman tarif resiprokal AS 2 April lalu menjadi salah satu pemicu, selain karena kebijakan tarif itu sendiri. Banyak investor lebih nyaman memegang yen Jepang yang dianggap sebagai mata uang safe haven, selain franc Swiss.
|Baca juga: Sri Mulyani Tegaskan ASEAN Wajib Perkuat Kerja Sama di Tengah Perang Dagang
Ilya Spivak, kepala makro global di Tastylive, mengatakan bahwa penurunan cepat dolar AS terutama memicu lonjakan harga emas saat ini dan mencerminkan eksodus dana dari aset berbasis dolar AS.
Dolar terdepresiasi hampir 1 persen terhadap rival utama lainnya, membuat emas batangan yang dihargakan dalam greenback lebih murah bagi pembeli yang menggunakan mata uang lain. Mata uang utama dunia selain dolar AS antara lain euro, poundsterling, yen Jepang, franc Swiss, dolar Kanada, dan dolar Australia.
Editor: Irdiya Setiawan
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
