Media Asuransi, GLOBAL – Musim hujan barat daya 2024 di Asia Selatan telah menggarisbawahi kerentanan kawasan terhadap pola cuaca yang semakin intens. Tercatat kerugian ekonomi mencapai 80-90 persen akibat bencana alam yang belum diasuransikan.
|Baca juga: Bukan Lagi di TV, Helmy Yahya Kini Tampil di Panggung Komisaris Bank BJB, Ini Profilnya!
|Baca juga: BEI Resmi Delisting Saham Smartfren
Melansir Insurance Asia, Senin, 21 April 2025, WTW mengungkapkan, banjir telah mengganggu sektor-sektor utama seperti pertanian, energi, dan manufaktur, yang berdampak pada jutaan orang di berbagai negara termasuk India, Pakistan, Nepal, dan Bangladesh.
Selain itu, meningkatnya frekuensi dan tingkat keparahan peristiwa tersebut disebabkan oleh perubahan iklim yang mendorong musim hujan yang lebih intens dan tidak dapat diprediksi.
|Baca juga: 5 Kumpulan Kata-kata Bijak Yoda untuk Kehidupan Sehari-hari
|Baca juga: Sering Lupa Apresiasi Diri Sendiri? Ternyata Ini 5 Alasan Kamu Perlu Self Reward!
Lebih lanjut, WTW menekankan perlunya peningkatan manajemen risiko dan strategi pembiayaan untuk mengatasi tantangan yang terus meningkat, mengadvokasi pengembangan solusi pengalihan risiko yang kuat untuk mengurangi dampak keuangan dari bencana alam, dan untuk memperkuat ketahanan masyarakat serta ekonomi di wilayah tersebut.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News