Media Asuransi, JAKARTA – PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (TUGU) atau Tugu Insurance menargetkan proses spin off (pemisahan) unit syariah selesai di kuartal III/2025. Penutupan unit syariah pasca spin off, kemungkinan di tahun 2026.
Menurut Presiden Direktur Tugu Insurance, Tatang Nurhidayat, saat ini prosesnya terus berlangsung. Pendirian perusaaan baru dan dilanjutkan dengan pengalihan portofolio diharapkan dapat diselesaikan sesuai dengan rencana yang telah disusun. Sehingga perseroan optimistis sebelum akhir tahun, sudah selesai.
|Baca juga: Spin Off UUS Dibidik Segera Rampung, Begini Kata Bos Tugu Insurance!
“Kalau bisa kuartal III/2025 selesai, lebih cepat lagi dapat selesai di semester I ini, mudah-mudahan. Lebih lambatnya, paling jeleknya di kuartal IV. Tetapi di kuartal III, kita harapkan selesai,” ujar Tatang saat berdiskusi dengan media di Jakarta, pekan lalu.
Sementara itu mengenai penutupan unit syariah pasca-spin off, kemungkinan akan dilakukan pada tahun 2026 mendatang. “TUGU ini kan perusahan Tbk, sehingga perlu izin pemegang saham terkait dengan penutupan unit syariahnya. Nanti kami akan lihat, apakah dilakukan RUPSLB khusus untuk itu di tahun ini, atau sekalian RUPSLB di tahun depan. Tetapi yang pasti seluruh proses spin off kita selesaikan tahun ini,” tegas Tatang.
|Baca juga: Premi Bruto Tugu Insurance Naik 10,73%
Lebih lanjut dia tambahkan bahwa Tugu Insurance entitas syariah yang baru ini akan menyesuaikan struktur induk agar mampu bersaing dalam industri ke depan. Nilai-nilai yang dipakah tidak jauh berbeda dengan induknya, yakni keuangan yang kuat dan layanan yang andal. “Kita yakni dengan itu, akan dapat memenangka persaingan di indutri,” tuturnya.
Presiden Direktur Tugu Insurance ini menilai bahwa perkembangan ke depan akan bagus, karena potensinya masih besar. Di sisi lain, dengan adanya kewajiban spin off ini, nantinya pemain di industri asuransi umum syariah tak sebanyak sekarang, karena tidak semuanya melakukan spin off dengan mendirikan perusahaan asuransi syariah. “Artinya, potensi bagi yang spin off itu besar untuk mengambil alih market dari unit-unit lain,” ujar Tatang.
Dia menambahkan, bahwa kontribusi (premi) unit syariah Tugu Insurance pada 2024 meningkat sekitar 100 persen secara tahunan (year on year/yoy). Walau demikian, proporsinya masih terlampau kecil terhadap keseluruhan premi perseroan. Oleh karena itu, perseroan berharap pertumbuhannya nanti akan mencapai 200-300 persen per tahun, mengingat ruang pertumbuhan asuransi umum syariah masih sangat besar.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

