Media Asuransi, JAKARTA – PT Pembiayaan Digital Indonesia (AdaKami), platform fintech lending, berprinsip untuk menjalankan seluruh kegiatan operasional perusahaan dengan mengedepankan tanggung jawab dan penuh kehati-hatian. Upaya itu juga dengan harapan bisa meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di Tanah Air.
Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) pada 2024 menunjukkan indeks literasi keuangan penduduk Indonesia sebesar 65,43 persen dan indeks inklusi keuangan sebesar 75,02 persen. Angka tersebut patut diapresiasi dan menggembirakan yang harapannya bisa terus meningkat di masa mendatang.
|Baca juga: 3 Kursi Direksi Asuransi Jasindo Kosong
|Baca juga: Bos Sinarmas Indra Widjaja Kembali Mangkir dari Panggilan KPK
“Nah angka-angka ini memberikan gambaran yang cukup menggembirakan, yaitu kesadaran terhadap literasi keuangan itu sudah cukup kuat di masyarakat,” jelas Chief of Public Affairs AdaKami Karissa Karissa Sjawaldy, pada Media Gathering dan Halalbihalal, di Jakarta, Selasa, 22 April 2025.
Ia menambahkan pencapaian tersebut adalah hasil kerja keras berbagai pihak, mulai dari regulator, pelaku industri, media massa, hingga komunitas yang bersama-sama mendorong kesadaran masyarakat terkait pentingnya literasi keuangan dan inklusi keuangan.
Di sisi lain, angka itu juga menjadi peringatan bahwa masih banyak masyarakat yang belum tersentuh layanan industri keuangan yang profesional. Kendati demikian, AdaKami berupaya menjembatani kebutuhan dan kesenjangan tersebut agar dapat membuka akses keuangan kepada masyarakat Indonesia yang lebih besar lagi.
|Baca juga: Prinsip Kehati-hatian Jadi Kunci AdaKami Jaga Penyaluran Dana Tetap Sehat
|Baca juga: Dua Seri Surat Utang Dian Swastatika (DSSA) Akan Jatuh Tempo 2 Bulan Lagi
“Nah ini semua kami lakukan dengan prinsip kehati-hatian, prinsip prudent, dan juga tanggung jawab di tengah dinamika yang terjadi saat ini,” pungkas Karissa.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News