Media Asuransi, JAKARTA – Nama Setia Budi Tarigan, salah satu petinggi di industri pembiayaan nasional, mendadak menjadi sorotan publik usai putranya, Christiano Tarigan, terlibat dalam kecelakaan maut yang menewaskan seorang mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM), Argo Ericko Achfandi, Sabtu, 24 Mei 2025.
Christiano, yang merupakan mahasiswa International Undergraduate Program Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UGM angkatan 2022, kini telah ditetapkan sebagai tersangka oleh Polresta Sleman. Ia diduga mengendarai mobil BMW yang menabrak korban dari arah belakang di Jalan Palagan, Ngaglik, Sleman, Yogyakarta.
|Baca juga: Hati-hati Rekening Pasif Bisa Diblokir, Begini Penjelasan OJK!
|Baca juga: Pacu Pertumbuhan, OJK Dukung Penuh 6 Stimulus Kebijakan Ekonomi Pemerintah
Argo dilaporkan tewas di tempat akibat luka parah di bagian kepala dan tubuh. Rekaman CCTV juga menunjukkan dugaan upaya penghilangan jejak oleh Christiano, dengan mengganti pelat nomor kendaraan usai kejadian.
Meski Setia Budi Tarigan tidak terlibat langsung dalam kasus tersebut, namun perhatian publik tertuju padanya lantaran posisinya sebagai ayah dari tersangka. Satu pekan usai akejadian, ia akhirnya buka suara melalui video yang diunggah di kanal YouTube miliknya, Minggu, 1 Juni 2025.
Jejak karier Setia Budi Tarigan
Menurut berbagai sumber yang sudah Media Asuransi rangkum, Setia Budi Tarigan saat ini menjabat sebagai Operational Director FIFGroup, anak perusahaan PT Astra International Tbk yang bergerak di sektor pembiayaan.
Ia telah menempati posisi tersebut sejak April 2019 dan dikenal sebagai sosok yang berpengalaman luas di industri keuangan, dengan perjalanan karier selama lebih dari dua dekade di perusahaan yang sama. Lulusan S1 Akuntansi dari Universitas Sumatra Utara (USU) 1996 ini memulai kariernya di FIFGroup pada September 1997 sebagai internal auditor.
|Baca juga: OJK Telah Terbitkan SEOJK Nomor 7/SEOJK.05/2025 tentang Penyelenggaraan Produk Asuransi Kesehatan
Ia kemudian menduduki berbagai posisi strategis seperti Branch Manager (2000–2005), Human Resources Manager (2006), Head of Human Capital & General Services (2009), Chief of Human Capital (2012), hingga Chief of Operations (2016), posisi yang masih dirangkapnya hingga kini.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News