1
1

Harta Djaya Karya (MEJA) Lakukan Investasi Strategis Rp14,4 Miliar, Padel Salah Satunya

PT Harta Djaya Karya Tbk (MEJA) atau Interra merupakan produsen furnitur yang memulai usahanya dari sebuah workshop di Sawangan, Jawa Barat. | Foto: interra.co.id

Media Asuransi, JAKARTA – PT Harta Djaya Karya Tbk (MEJA) melakukan investasi strategis senilai Rp14,4 miliar yang dialokasikan ke dalam tiga perusahaan berbeda.

Direktur Utama Harta Djaya Karya Richie Adrian Hartanto S mengatakan pada 18 Juli 2025, perseroan telah melakukan investasi strategis dengan total nilai sebesar Rp14,4 miliar yang dialokasikan ke dalam tiga perusahaan berbeda.

Ketiga perusahaan tersebut adalah PT Niat Djadi Atlet dengan jumlah investasi sebesar Rp4,8 miliar. Niat Djadi Atlet bergerak di bidang olah raga dengan fokus pada pengembangan fasilitas dan aktivitas olah raga padel.

|Baca juga:Integra Indocabinet (WOOD) Gandeng Grup Ciputra Bangun Perumahan di Sidoarjo

“Perseroan melihat olah raga padel sebagai salah satu cabang olah raga yang tengah tumbuh pesat secara global maupun di Indonesia dengan potensi pasar rekreasi dan komersial yang menjanjikan. Investasi ini diharapkan memberikan diversifikasi portofolio yang berdampak positif terhadap nilai perusahaan dalam jangka panjang,” jelasnya dalam keterbukaan informasi publik dikutip, Selasa, 22 Juli 2025.

Berikutnya PT Semitra Vana Persada dengan investasi sebesar Rp4,8 miliar. Semitra Vana Persada bergerak di bidang perdagangan besar semen, pasir, dan perlengkapan rumah tangga.

|Baca juga:Fitch Afirmasi Peringkat Pan Brothers (PBRX) di RD

“Mengingat perseroan memiliki lini usaha di bidang konstruksi interior dan pengadaan bahan bangunan, investasi ini dilakukan untuk memperkuat rantai pasok dan memperluas akses ke bahan baku utama, sehingga dapat meningkatkan efisiensi operasional dan daya saing bisnis utama perseroan.”

Terakhir adalah investasi pada PT Anagatha Djaya Artha sebesar Rp4,8 miliar. Anagatha Djaya Artha bergerak di bidang perdagangan besar alat laboratorium dan farmasi, mesin kantor, dan barang perdagangan lainnya.

“Investasi ini merupakan bagian dari strategi ekspansi perseroan ke sektor pengadaan barang-barang spesifik dan bernilai tambah tinggi, selaras dengan kegiatan pengadaan interior dan furniture khusus, yang kerap membutuhkan peralatan penunjang. Investasi ini diproyeksikan mendukung diversifikasi usaha serta memperluas peluang pasar perseroan di sektor B2B dan institusi.”

Richie menambahkan bahwa investasi ini dibiayai dari kas internal dan tidak berdampak signifikan terhadap struktur permodalan dan operasional perseroan secara keseluruhan. “Perseroan tetap memiliki posisi keuangan yang sehat dan likuid setelah realisasi investasi.”

Editor: Achmad Aris

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Indef: Hampir Seluruh Indikator Utama Ekonomi RI Tertekan Akibat Tarif AS
Next Post OJK Menerbitkan POJK 16/2025 tentang Penilaian Kemampuan dan Kepatutan Sektor Aset Digital dan Kripto, untuk Perkuat Tata Kelola dan Integritas

Member Login

or