1
1

Fitch Afirmasi Peringkat Japfa Comfeed (JPFA) idBB- Stabil

Pusat produksi Japfa Comfeed Indonesia (JPFA). | Foto: Ist

Media Asuransi, JAKARTA – Fitch Ratings telah mengafirmasi Peringkat Jangka Panjang Issuer Default Rating (IDR) PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) di ‘BB-‘ dengan Outlook Stabil. Pada saat yang sama, Fitch Ratings Indonesia juga telah mengafirmasi Peringkat Nasional Jangka Panjang Japfa di ‘A+(idn)’ dengan Outlook Stabil.

Berdasar keterangan resmi yang dikutip Media Asuransi, Selasa, 21 September 2021, Fitch menerangkan bahwa afirmasi peringkat ini merefleksikan ekspektasi Fitch bahwa metrik kredit Japfa akan tetap berada pada sensitivitas peringkatnya, dengan net debt/EBITDA konsolidasian proporsional di bawah 2,0x di 2021-2022. 

Outlook stabil merefleksikan ekspektasi Fitch atas permintaan unggas domestik yang stabil dan kemampuan Japfa untuk menahan marjin EBITDA yang didukung oleh kepemimpinan perusahaan di pasar pakan unggas lokal, yang membuatnya dapat meneruskan kenaikan harga bahan baku secara bertahap ke konsumennya.

Peringkat nasional di kategori ‘A’ menunjukkan ekspektasi risiko gagal bayar yang rendah relatif terhadap emiten atau surat utang lainnya di Indonesia.

|Baca juga: Induk Usaha Japfa Comfeed Indonesia (JPFA) Jual Saham Produsen Susu

Fitch berekspektasi kinerja pada semester I/2021 Japfa yang kuat akan mendukung pemulihan di 2021. Fitch memperkirakan volume penjualan naik sebesar 4%-10% di 2021 pada segmen-segmen bisnisnya setelah kenaikan 10%-20% di semester I/2021. 

“Kami berekspektasi permintaan turun di kuartal III/2021 karena pembatasan kegiatan masyarakat darurat dari Juli-Agustus 2021, tapi kami berharap pemulihan terjadi di kuartal IV/2021 karena pembatasan kegiatan telah diperlonggar. Pemusnahan stok wajib oleh pemerintah di Juli dan Agustus juga akan membantu mengembalikan keseimbangan pasokan-permintaan, yang akan memulihkan harga anak ayam berumur sehari (day-old chicks/DOC) dan unggas hidup di kuartal IV/2021.”

Tingginya harga DOC dan unggas hidup di akhir 2020 hingga Juni 2021 karena intervensi pemerintah akan mengkompensasikan marjin pakan unggas yang lemah di semester I/2021. Oleh karena itu, Fitch berharap marjin EBITDA Japfa untuk membaik ke sekitar 12% di 2021 (2019-2020: 11%) sebelum ternormalisasi ke 11% di 2022. 

|Baca juga: Laba Bersih Kuartal II/2021 Japfa Comfeed (JPFA) Diperkirakan Capai Rp800 Miliar

“Kami percaya pemerintah akan terus memainkan peran aktif dalam memastikan stabilitas harga unggas dan kesejahteraan peternak kecil serta akan mengintervensi pasar bila diperlukan, terbukti dari aksinya.”

Lebih lanjut, Fitch berekspektasi marjin pakan unggas Japfa akan membaik secara bertahap seiring dengan turunnya harga bahan baku dan kemampuannya meneruskan kenaikan harga. Marjin dari segmen pakan unggas turun ke 8,7% di semester I/2021 dari sekitar 12%-14% di masa lalu karena kenaikan harga jagung dan soybean meal sebesar 40%-45% dari semester I/2020. 

“Harga bahan baku telah mulai turun dari Juni 2021 yang akan membantu segmen pakannya untuk membaik. Posisinya sebagai perusahaan unggas terbesar kedua di Indonesia juga membuatnya mampu untuk menyimpan bahan baku yang lebih banyak dan menyesuaikan output untuk menahan marjin.”

Di pihak lain, Fitch menilai profil leverage Japfa akan tetap moderat untuk dua hingga tiga tahun mendatang dengan net debt/EBITDA kurang dari 2,0x karena kinerja keuangan yang lebih baik dan belanja modal yang fleksibel. 

“Kami berekspektasi belanja modal akan mencapai Rp1,7 triliun di 2021, mirip dengan di 2020, dengan pengeluaran hingga semester I/2021 sebesar Rp530 miliar. Perusahaan memiliki rencana belanja modal untuk ekspansi yang fleksibel dan dapat menaikkan atau menurunkan belanja modal bila dibutuhkan.”  (Edi)

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post BEDAH SAHAM: Benarkah Saham HM Sampoerna (HMSP) Menarik Dikoleksi?
Next Post Peringkat Hino Finance Ditegaskan idAAA Stabil

Member Login

or