Media Asuransi, JAKARTA – Fitch Ratings Indonesia telah mengafirmasi Peringkat Nasional Jangka Panjang PT Hino Finance Indonesia (HFI) di ‘AAA(idn)’ dengan outlook Stabil.
Melalui keterangan resminya, Fitch menerangkan bahwa peringkat nasional ‘AAA’ menunjukkan peringkat tertinggi yang diberikan Fitch pada skala peringkat nasional untuk Indonesia. Peringkat ini diberikan kepada emiten atau surat utang dengan ekspektasi risiko gagal bayar yang terendah relatif terhadap emiten atau surat utang lainnya di Indonesia.
Lebih lanjut, Fitch menerangkan bahwa peringkat HFI didorong oleh ekspektasi Fitch akan kemungkinan dukungan luar biasa dari perusahaan induk utamanya, Toyota Motor Corporation (A+/Stabil), pada saat dibutuhkan.
Fitch menilai bahwa Toyota akan memiliki kemampuan yang kuat untuk memberikan dukungan kepada HFI karena profil kredit induk perusahaan yang lebih kuat dan neraca yang jauh lebih besar. Aset konsolidasi HFI menyumbang kurang dari 0,1% dari aset konsolidasi Toyota pada akhir semester I/2021.
|Baca juga: Peringkat BCA Finance Ditegaskan idAAA
“Kami juga percaya bahwa Toyota akan memiliki beberapa kecenderungan untuk mendukung HFI karena kontribusi anak perusahaan tersebut untuk lengan kendaraan komersial Toyota, Hino Motors, Ltd. (Hino).”
Adapun outlook stabil pada peringkat nasional jangka panjang HFI mencerminkan pandangan Fitch bahwa kekuatan dukungan dari Toyota akan tetap utuh dalam jangka pendek hingga menengah.
HFI adalah captive company yang membiayai pembelian kendaraan niaga Hino yang dijual di Indonesia. Pemegang saham HFI adalah Hino (40%), PT Indomobil Multi Jasa Tbk (40%), anak perusahaan grup otomotif lokal PT Indomobil Sukses Internasional Tbk, dan Summit Global Auto Management BV (20%), anak perusahaan Sumitomo Corporation dari Jepang. 50,3% saham Hino dimiliki oleh Toyota, dan basis pemegang saham HFI serupa dengan anak perusahaan Hino lainnya di Indonesia.
Fitch percaya tingkat dukungan dari Toyota ke HFI akan dibatasi oleh kepemilikan efektif minoritas Toyota di HFI, serta integrasi manajemen yang terbatas antara HFI dan induk utamanya. Meskipun demikian, Fitch menilai bahwa gagal bayar oleh HFI akan mengakibatkan risiko reputasi yang signifikan bagi Toyota karena kesamaan merek anak perusahaan keuangan dengan Hino, anak perusahaan Toyota yang dikenal. Hal ini mendasari motivasi Toyota untuk memberikan dukungan kepada HFI, menurut Fitch.
|Baca juga: Siap Lunasi Utang, Peringkat FIF Ditegaskan idAAA
Profil mandiri HFI tidak mendorong peringkat nasional jangka panjang, tetapi mencerminkan pandangan Fitch tentang waralaba yang kecil, kualitas aset yang lebih baik dari rata-rata dan profitabilitas yang terbatas, yang pulih dari dampak pandemi coronavirus.
Fitch menilai kualitas aset HFI cukup memuaskan di semester I/2021 dengan rasio non-performing financing (NPF) sebesar 0,4% (2020: 0,9%), yang secara signifikan lebih rendah dari rata-rata industri sebesar 4,0%. Rasio utang terhadap ekuitas HFI sebesar 1,8x di semester I/2021 (2020: 2,8x) tergolong rendah dan telah membaik karena penciptaan modal internal dan dukungan modal dari pemegang saham, hingga mencapai tingkat yang sama dengan rata-rata sektor sebesar 2,0x.
“Kami memperkirakan leverage akan meningkat dalam jangka menengah karena modal digunakan untuk pertumbuhan. Namun, kemungkinan kenaikan ini akan bertahap dan mungkin hanya meningkat ketika ekonomi pulih. Sementara itu, akses HFI ke pendanaan bank domestik dan internasional terus mendapat manfaat dari dukungan induk.” (Edi)
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News