Media Asuransi, GLOBAL – Laporan terbaru dari AM Best menunjukkan penerbitan obligasi bencana (cat bond) mencetak rekor dengan spread yang besar, menandakan tingginya permintaan kapasitas reasuransi. Hal ini mendorong minat berkelanjutan terhadap asuransi berbasis parametrik dan sekuritas terkait asuransi (ILS) pada paruh pertama 2024.
Dilansir dari Reinsurance News, Kamis, 22 Agustus 2024, pada semester pertama 2024, enam obligasi bencana alam dengan pemicu parametrik diterbitkan, menyumbang sekitar tujuh persen dari total volume penerbitan, naik dari 6,2 persen pada periode yang sama di 2023.
Entitas pemerintah semakin memanfaatkan pasar obligasi bencana untuk reasuransi parametrik. Salah satu terobosan utama terjadi awal 2024 dengan diterbitkannya obligasi bencana siber berbasis parametrik pertama oleh Hannover Re, yang mencakup risiko gangguan layanan cloud.
|Baca juga: Panin Dai-ichi Life Bayarkan Klaim Asuransi Jiwa Rp1,65 Miliar
|Baca juga: Saham JMA Syariah (JMAS) Masih Ngebut Usai Disengat Isu Akuisisi oleh Maybank (BNII)
Selain itu, negara bagian Vermont memperbarui undang-undang sel terlindung untuk mendukung berbagai struktur parametrik, mencerminkan meningkatnya minat terhadap jenis perlindungan ini.
Pada Juli 2024, ketika Badai Beryl melanda Karibia, penggunaan perlindungan parametrik oleh pemerintah ditunjukkan dengan pembayaran US$42 juta kepada Grenada oleh Caribbean Catastrophe Risk Insurance Facility (CCRIF). Mekanisme pemicu parametrik memungkinkan proses pembayaran selesai dalam 14 hari.
Daya tarik pemicu parametrik yang jelas dan dapat diprediksi membuat penyedia kapasitas dan pemegang polis lebih percaya diri, sehingga membuka peluang diversifikasi risiko yang lebih luas dalam portofolio ILS.
AM Best menjelaskan perlindungan parametrik melengkapi perlindungan berbasis indemnity dan bisa digunakan untuk mengisi celah dalam strategi reasuransi, terutama pada lapisan yang sulit dipasang. Meski terdapat risiko basis, namun perkembangan data dan analitik membantu dalam memahami korelasi antara pemicu parametrik dan potensi kerugian.
|Baca juga: Tingkatkan Kenyamanan Nasabah, Bank Mandiri Optimalkan ATM Setor Tarik dan Super App Livin’ by Mandiri
|Baca juga: PKPU Indofarma (INAF) Telah Berakhir, Ini yang Akan Dilakukan Manajemen
Meskipun adopsi global asuransi parametrik masih menghadapi tantangan, namun penggabungan dengan reasuransi berbasis indemnity menjadi pendekatan terbaik untuk mengoptimalkan perlindungan finansial terhadap risiko yang semakin kompleks.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News