Media Asuransi, GLOBAL – Industri asuransi di China menunjukkan pertumbuhan yang kuat pada kuartal IV/2024. Total aset perusahaan asuransi dan pengelola aset asuransi mencapai US$5,03 triliun atau naik 13,9 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Dilansir dari Insurance Asia, Senin, 26 Mei 2025, data National Financial Regulatory Administration (NFRA) China menyebutkan, sebagian besar aset berasal dari perusahaan asuransi jiwa dengan nilai mencapai US$4,42 triliun, naik 15,3 persen secara tahunan.
|Baca juga: Bos BTN: Pengembangan Digital Disesuaikan dengan Kondisi Geografis Indonesia
|Baca juga: Update Terbaru AJB Bumiputera, Klaim yang Sudah Dibayar Sebesar Rp542,2 Miliar
Sementara itu, perusahaan asuransi properti dan kecelakaan memiliki aset sebesar US$406 miliar, meningkat 4,3 persen. Perusahaan reasuransi juga tumbuh dengan aset mencapai US$115,91 miliar, naik 10,8 persen. Pengelola aset asuransi mencatat aset sebesar US$17,88 miliar, naik 8,5 persen.
Pendapatan premi bruto sepanjang 2024 mencapai US$798 miliar, naik 5,7 persen dari tahun sebelumnya. Namun, pembayaran klaim dan manfaat juga meningkat tajam, sebesar 19,4 persen menjadi US$322 miliar.
Jumlah polis baru yang diterbitkan selama tahun ini mencapai 103,8 miliar, melonjak 37,6 persen dari tahun sebelumnya. Dari sisi keuangan, industri asuransi masih tergolong sehat. Pada akhir kuartal IV/2024, rasio solvabilitas komprehensif mencapai 199,4 persen, sedangkan rasio inti ada di angka 139,1 persen.
|Baca juga: Bos OJK Bawa Kabar Buruk: Kondisi Perang Dagang akan Jalan Terus!
|Baca juga: Usai Dipangkas ke 5,50%, BNI Ramal BI Rate Bisa Turun Lagi, Ini Syaratnya!
Perusahaan asuransi properti mencatat rasio solvabilitas komprehensif sebesar 238,5 persen dan rasio inti 209,2 persen. Perusahaan asuransi jiwa mencatat angka 190,5 persen dan 123,8 persen, sementara perusahaan reasuransi membukukan masing-masing 254,2 persen dan 221,2 persen.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
1 
1 
