1
1

Asuransi Jiwa Partisipatif di Malaysia Anjlok, Apa Penyebabnya?

Ilustrasi. | Foto: Freepik

Media Asuransi, GLOBAL – Asuransi jiwa partisipatif di Malaysia mengalami penurunan signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Menurut laporan Financial Stability Review yang dirilis oleh Bank Negara Malaysia (BNM), premi bersih sektor ini terus menurun akibat berkurangnya premi baru dan premi perpanjangan.

Penurunan ini tidak hanya terjadi di Malaysia, tetapi juga di Asia dan Eropa. Faktor seperti suku bunga rendah yang berkepanjangan, regulasi yang semakin ketat, serta adanya polis alternatif yang lebih menarik, menjadi pemicu utama.

|Baca juga: 12 UUS Asuransi Serahkan Bisnis Syariah, Pengamat: Bagus, Mereka Tahu Kapasitas!

|Baca juga: OJK Terus Awasi Secara Intensif 8 Asuransi dan Reasuransi yang Bermasalah

Dilansir dari Insurance Asia, Selasa, 8 Oktober 2024, survei BNM mengungkapkan banyak konsumen lebih memilih polis yang memberikan perlindungan lebih luas, terutama terkait biaya medis dan kesehatan, yang tidak dicakup oleh polis partisipatif.

Polis partisipatif juga dinilai kurang fleksibel dibandingkan dengan produk lain seperti investment-linked (IL) yang lebih sesuai dengan kebutuhan keuangan nasabah. Selain itu, cara pembagian keuntungan dalam polis partisipatif sering kali sulit dipahami, karena keuntungan tidak langsung tercermin dalam bonus yang diterima pemegang polis.

Dampak terhadap sektor asuransi

Penurunan bisnis asuransi partisipatif yang berkepanjangan menyebabkan kerugian underwriting yang terus berlanjut. Namun, sektor asuransi secara keseluruhan tetap stabil berkat pertumbuhan dari polis IL dan non-partisipatif.

Premi baru yang berasal dari polis IL dan non-partisipatif menunjukkan peningkatan, yang membantu menopang kinerja keuangan secara keseluruhan.

|Baca juga: XIHD, BUMI, ICBP, dan LSIP Jadi Rekomendasi Trading saat Timur Tengah Kian Membara

Pertumbuhan bisnis baru asuransi partisipatif diperkirakan tetap rendah dalam waktu dekat. Penurunan yang terus berlanjut ini bisa mengganggu skala ekonomi dalam pengelolaan risiko, yang pada akhirnya membuat produk ini menjadi semakin tidak berkelanjutan bagi perusahaan asuransi.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Asuransi Astra Ikut Meriahkan FinExpo 2024
Next Post Allianz Luncurkan Global Wealth Report Edisi ke-15

Member Login

or