Media Asuransi, JAKARTA – PT Asuransi Jiwa Central Asia Raya (CAR Life) mengakui tantangan terbesar di industri asuransi adalah kurangnya pemahaman masyarakat Indonesia tentang pentingnya asuransi. Bahkan, banyak masyarakat di Indonesia yang masih menganggap asuransi jiwa hanya berhubungan dengan kematian.
“Yang selalu terberat bagi kami itu adalah mengenai edukasi, atau istilahnya literasi masyarakat Indonesia terhadap pentingnya asuransi,” ungkap Direktur Pemasaran CAR Life Antonius Probosanjoyo, kepada Media Asuransi di Jakarta, Senin, 4 November 2024.
|Baca juga: RUPS Kementerian BUMN Putuskan Simon Aloysius Mantiri Jadi Dirut Pertamina
|Baca juga: Profil Simon Aloysius Mantiri, Petinggi Gerindra yang Jadi Bos Baru Pertamina
Antonius menekankan asuransi jiwa tidak hanya berfungsi sebagai perlindungan terhadap kematian, tetapi juga sebagai bagian dari perencanaan keuangan, seperti penggantian pendapatan dan persiapan pendidikan untuk anak.
“Padahal sebenarnya kan asuransi jiwa ini tidak hanya yang terkaitkan dengan kematian,” jelasnya.
Untuk mengatasi masalah ini, CAR Life berupaya aktif melakukan edukasi kepada masyarakat, terutama di kalangan mahasiswa. Mereka percaya individu yang berpendidikan tinggi lebih mudah memahami produk asuransi.
“Jadi kami sekarang juga aktif datang ke kampus-kampus, karena kami merasa masyarakat Indonesia yang nantinya sudah menemukan pendidikan tinggi, mereka akan jauh lebih mudah diedukasi mengenai produk asuransi,” kata Antonius.
Selain itu, CAR Life juga ingin menunjukkan industri asuransi merupakan industri yang berkembang dan menawarkan peluang karier yang menjanjikan. Mereka berharap mahasiswa dapat melihat ada banyak jalur karier di industri ini, baik di bidang pemasaran, aktuaria, IT, maupun keuangan.
|Baca juga: 9 Cara Mulai Investasi Reksa Dana Demi Raup Cuan Maksimal
|Baca juga: Ekuitas Great Eastern Melesat 55,27% di Triwulan III
Dengan langkah-langkah ini, CAR Life berharap dapat meningkatkan pemahaman masyarakat tentang manfaat asuransi dan membuka lebih banyak peluang bagi generasi muda untuk bergabung dalam industri asuransi.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News