Media Asuransi, JAKARTA – Reksa dana menjadi salah satu produk investasi yang cocok untuk investor pemula, terutama bagi mereka yang tidak memiliki banyak waktu untuk memantau pergerakan pasar.
Produk ini menawarkan pengelolaan modal secara profesional melalui manajer investasi yang menanamkan dana ke berbagai instrumen, seperti obligasi, saham, dan pasar uang.
|Baca juga: 8 Strategi Ampuh untuk Melunasi Utang dengan Mudah
|Baca juga: Great Eastern Life Indonesia dan OCBC Luncurkan GREAT Prestige Optima Protector
Karena tersebar di beragam instrumen, reksa dana memiliki potensi keuntungan lebih tinggi dibandingkan dengan deposito. Selain itu, risikonya juga lebih rendah daripada saham, meskipun hasil investasinya tidak sebesar yang diperoleh dari pasar saham.
|Baca juga: Menyalakan Asa Keberlanjutan di Target NZE
|Baca juga: Gojek Berikan Literasi Keuangan kepada Mitranya
Mengutip laman BRI, Minggu, 3 November 2024, berikut langkah-langkah yang bisa diikuti untuk memaksimalkan keuntungan bagi Anda yang ingin memulai investasi reksa dana:
1. Pelajari dan riset produk
Pahami ada empat jenis reksa dana yakni:
- Reksa Dana Pasar Uang: Risiko rendah dengan investasi pada instrumen pasar uang jangka pendek, seperti deposito.
- Reksa Dana Pendapatan Tetap: Mayoritas dana ditempatkan pada obligasi, cocok untuk investor dengan risiko moderat.
- Reksa Dana Campuran: Kombinasi saham dan obligasi dengan potensi keuntungan dan risiko menengah.
- Reksa Dana Saham: Fokus pada investasi saham dengan risiko dan imbal hasil tertinggi.
Penting juga untuk memilih manajer investasi dengan rekam jejak yang baik dan strategi yang sesuai dengan tujuan finansial Anda.
2. Tentukan tujuan investasi
Tetapkan target investasi Anda, seperti untuk pendidikan anak, pembelian rumah, atau pensiun. Dengan tujuan yang jelas, Anda bisa memperkirakan kapan dana tersebut akan dicairkan.
3. Pilih reksa dana sesuai profil risiko
Sesuaikan jenis reksa dana dengan profil risiko dan jangka waktu investasi Anda. Jika Anda seorang investor konservatif, pilih reksa dana pasar uang untuk hasil lebih aman. Sedangkan jika Anda memiliki toleransi risiko tinggi maka reksa dana saham bisa menjadi pilihan jangka panjang.
|Baca juga: Makin Tajir Melintir! Elon Musk Raup Rp405 Triliun Usai Saham Tesla Melejit
|Baca juga: Survei Zurich: Keterbatasan Finansial Jadi Penghambat Masyarakat Malaysia Hadapi Iklim Ekstrem
4. Buka rekening investasi
Pendaftaran dapat dilakukan melalui bank, manajer investasi, atau platform investasi daring. Prosesnya cukup mudah dengan pengisian formulir dan verifikasi dokumen secara daring.
5. Mulai investasi dan atur dana secara rutin
Investasikan dana awal sesuai kemampuan, dan pertimbangkan untuk menggunakan fitur auto-debit agar lebih disiplin. Strategi dollar-cost averaging bisa diterapkan untuk mengurangi risiko fluktuasi pasar dengan investasi rutin.
6. Pantau dan evaluasi portofolio
Monitoring secara berkala diperlukan untuk memastikan investasi berjalan sesuai rencana. Jika diperlukan, lakukan rebalancing dengan menyesuaikan alokasi investasi.
7. Konsultasi dengan ahli keuangan
Jika Anda memerlukan saran lebih lanjut terkait strategi investasi, pertimbangkan untuk berkonsultasi dengan perencana keuangan.
|Baca juga: FIFGROUP Tawarkan Promo Menarik di IMOS 2024
|Baca juga: Berikut 50 Perusahaan Asuransi Properti dan Kecelakaan Terbesar di Dunia, Siapa Juaranya?
8. Lakukan diversifikasi
Hindari menaruh semua dana di satu instrumen. Misalnya, investasi jangka pendek di reksa dana pasar uang dan jangka panjang di saham unggulan.
9. Fokus pada investasi jangka panjang
Reksa dana memberikan hasil optimal dalam jangka panjang. Dengan mengikuti strategi ini, Anda dapat memanfaatkan fluktuasi pasar secara lebih baik dan memaksimalkan keuntungan. Dengan strategi tepat, investasi reksa dana dapat menjadi pilihan cerdas untuk mencapai tujuan finansial.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News