Media Asuransi, GLOBAL -Serangan siber pada dana pensiun Australia telah mengungkap kebocoran kredensial anggota sebagai kerentanan kritis di sektor ini, konsultan Software@Scale memperingatkan hal tersebut.
CEO Software@Scale, Louis Droguett, mengatakan bahwa serangan tersebut berasal dari kredensial anggota yang disusupi, yakni titik buta yang jelas dalam lanskap keamanan sibernya. Industri ini sekarang perlu bergerak melampaui langkah-langkah keamanan tradisional dan mengambil pendekatan kolaboratif untuk memerangi ancaman eksternal.
|Baca juga: Dana Pensiun Cuan Besar, ASFA Ramal Imbal Hasil 2024 Tembus Dua Digit!
“Ini bukan kegagalan otentikasi multi-faktor atau firewall, ini adalah kegagalan mendeteksi apa yang sudah bocor. Kami membutuhkan intelijen ancaman bersama, pedoman dan peralatan proaktif untuk mengatasi serangan berbasis kredensial sebelum berhasil,” ujarnya dikutip dari laman insurancenews, Selasa, 8 April 2025.
Menurutnya, ancaman itu terlihat tetapi tidak ditindaklanjuti. Hal ini menunjukkan kebutuhan penting untuk pemantauan web gelap yang proaktif. Mengetahui kapan kredensial anggota disusupi memungkinkan dana untuk mengambil tindakan segera sebelum penyerang dapat mengeksploitasinya.
|Baca juga:Cat Bonds Dinilai Jadi Solusi Baru untuk Lindungi Bisnis dari Serangan Siber
Tim Software@Scale memantau log malware yang dikumpulkan dari kampanye ‘pencuri informasi’ dan menemukan bahwa sebagian besar perusahaan telah disusupi dan terpapar pada ‘risiko yang signifikan tanpa disadari’.
Droguett mendesak super fund dan wali amanat untuk memikirkan kembali ketahanan dunia maya sebagai tanggung jawab bersama
Menurutnya, ancaman itu terlihat tetapi tidak ditindaklanjuti. Hal ini menunjukkan kebutuhan penting untuk pemantauan web gelap yang proaktif. Mengetahui kapan kredensial anggota disusupi memungkinkan dana untuk mengambil tindakan segera sebelum penyerang dapat mengeksploitasinya.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News