Media Asuransi, GLOBAL – Dewan Asuransi Selandia Baru (ICNZ) menyambut baik rencana pemerintah untuk memperkenalkan undang-undang terkait kerangka adaptasi iklim di tahun ini. Kebijakan tersebut bertujuan mempersiapkan negara menghadapi dampak perubahan iklim terhadap kehidupan, properti, dan komunitas.
Kepala Eksekutif ICNZ Kris Faafoi menegaskan pentingnya kepemimpinan pemerintah dalam mengelola risiko bencana alam guna memberikan kepastian bagi masyarakat. Banyak warga Selandia Baru tinggal di daerah berisiko tinggi, sehingga meningkatnya frekuensi dan intensitas bencana alam dapat mengganggu stabilitas pasar perumahan, keuangan, dan asuransi.
|Baca juga: AAUI Beberkan Tantangan dan Usulan terkait POJK Asuransi Kredit, Berikut Lengkapnya!
|Baca juga: Bos Askrindo Ungkap Sejumlah Faktor yang Memengaruhi Risiko Asuransi Kredit, Apa Saja?
Dilansir dari laman Insurance Asia, Selasa, 4 Februari 2025, industri asuransi berencana untuk berkontribusi dalam pengembangan kebijakan agar komunitas tetap terlindungi. ICNZ menekankan perlunya menghindari pembangunan di daerah rawan bencana, meningkatkan investasi dalam infrastruktur perlindungan, serta memperkuat kesiapan pemulihan pascabencana.
ICNZ juga mendukung pendekatan lintas partai untuk memastikan kebijakan adaptasi iklim yang stabil dan berkelanjutan. Hal ini dinilai penting untuk menarik reasuransi serta mengurangi kesenjangan perlindungan asuransi.
Faafoi menyebutkan dalam pertemuan Menteri Perubahan Iklim Simon Watts dengan perusahaan reasuransi di London tahun lalu, para reasuradur menunjukkan kepercayaan terhadap pendekatan proaktif dan kebijakan iklim yang konsisten dari Selandia Baru.
|Baca juga: Rebecca Tan Menjadi CEO Generali Indonesia
Baca juga: OJK Masih Tunggu Aturan Pemerintah terkait Kewajiban Asuransi TPL
Ia menekankan penanganan dini terhadap risiko iklim dapat mengurangi biaya bencana di masa depan. Penelitian menunjukkan setiap investasi dalam adaptasi iklim dapat memberikan manfaat ekonomi yang signifikan.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News