Media Asuransi, GLOBAL – Para analis menyarankan perusahaan asuransi di Asia Pasifik mulai mengincar Gen Z sebagai pasar potensial. Meski baru memulai karier, namun Gen Z, yang lahir antara 1997 hingga 2012, memiliki ambisi tinggi dan percaya diri terhadap literasi keuangan mereka.
Namun, kesadaran mereka terhadap produk asuransi masih lebih rendah dibandingkan dengan generasi milenial. “Cara Anda berkomunikasi di media digital, media sosial, dan menciptakan narasi yang relevan dengan mereka sangat penting,” ujar Senior Partner di McKinsey & Co Bernhard Kotanko, dikutip dari Insurance Asia, Selasa, 7 Januari 2025.
|Baca juga: MK: Polis Asuransi Tidak Boleh Dibatalkan Sepihak!
|Baca juga: Waskita Karya (WSKT) Dicabut dari Daftar Hitam Nasional Inaproc
Di sisi lain, laporan Peak Re mencatat, Gen Z diperkirakan menjadi 25 persen populasi Asia Pasifik pada 2025. Di China saja, jumlah Gen Z mencapai 233 juta, menyumbang 13 persen dari pengeluaran rumah tangga.
Kotanko menambahkan pasar asuransi di Asia Pasifik perlu bergeser dari fokus akumulasi kekayaan menjadi solusi yang relevan untuk kebutuhan jangka panjang, seperti perencanaan warisan dan risiko kesehatan.
Kemudian, Martin Wong CEO Regional di Grandtag Financial Consultancy & Insurance Brokers mengatakan, individu Gen Z dengan kekayaan tinggi juga menjadi target potensial. “Strategi yang disesuaikan sangat penting untuk memenuhi kebutuhan mereka yang terus berubah,” jelasnya.
|Baca juga: MK: Pasal 251 KUHD adalah Produk Hukum Belanda sehingga Tak Relevan Lagi
|Baca juga: Mencermati Putusan MK No. 83/PUU-XXII-2024 Uji Materi Pasal 251 KUHD
Wong mencontohkan produk asuransi inovatif seperti pembayaran premi menggunakan aset alternatif mulai menarik minat. Selain itu, solusi untuk melindungi kekayaan sekaligus mempermudah transfer ke generasi berikutnya juga menjadi prioritas.
Dengan meningkatnya populasi lanjut usia hingga dua kali lipat pada 2050, perusahaan asuransi dihadapkan pada tantangan baru. “Solusi generik tidak akan berhasil, terutama untuk perencanaan warisan,” kata Wong seraya menekankan pentingnya pendekatan yang adaptif untuk menjawab kebutuhan lintas generasi dan negara.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News