Media Asuransi, GLOBAL – Hong Kong berencana untuk memperkenalkan proses yang disederhanakan bagi perusahaan asuransi yang berbasis di luar negeri namun memiliki kehadiran lokal signifikan. Hal itu menjadi bagian dari upaya memperkuat posisi sebagai pusat keuangan internasional terkemuka.
Ketua Otoritas Asuransi Hong Kong (HKIA) Stephen Yiu mengaitkan pencapaian ini dengan penerapan rezim Risk-based Capital (RBC) yang baru mulai Juli 2024.
Menurut Yiu, RBC menyelaraskan Hong Kong dengan standar internasional dan memperkenalkan persyaratan modal yang disesuaikan dengan profil aset-liabilitas masing-masing perusahaan asuransi serta mendorong manajemen risiko yang lebih canggih.
|Baca juga: Siap Mendunia! Bank Mandiri Perluas Akses Livin’ di Turki
|Baca juga: Profil Jeffry Haryadi Manullang yang Jadi Dirut Baru Asabri
Dilansir dari laman Insurance Asia, Rabu, 11 September 2024, total premi asuransi di Hong Kong mencapai HK$550 miliar, menjadikannya sebagai lokasi dengan tingkat penetrasi asuransi tertinggi secara global dan densitas asuransi tertinggi kedua di dunia. HKIA mengaitkan kesuksesan ini dengan upaya berkelanjutan dalam pengawasan industri.
Menurut Laporan Sigma 2023 oleh Swiss Re, Hong Kong berada di peringkat ke-16 sebagai pasar asuransi dunia, menguatkan statusnya sebagai salah satu pusat keuangan internasional utama.
Yiu mencatat meskipun ada tiga dari sembilan Kelompok Asuransi Internasional Aktif (IAIG) di kawasan Asia-Pasifik yang berbasis di Hong Kong, namun kota ini harus terus menyempurnakan kerangka pengawasan grupnya (GWS) untuk menarik lebih banyak perusahaan.
Untuk mendukung hal ini, HKIA merencanakan proses yang lebih sederhana untuk perusahaan yang ingin berpindah domisili ke Hong Kong. Upaya untuk menarik investasi di Hong Kong menghadapi beberapa tantangan, termasuk kesalahpahaman tentang pemulihan dan stabilitas ekonomi kota tersebut.
|Baca juga: Generali Indonesia Bayarkan Klaim Rp4,5 Miliar ke Nasabah di Semarang
|Baca juga: Jumlah Asuransi Syariah Akan Berkurang 13
Yiu menekankan pentingnya menangani tantangan-tantangan baru seperti ketegangan geopolitik, deglobalisasi, perubahan iklim, risiko keamanan siber, dan gangguan rantai pasokan. Isu-isu ini akan terus menjadi fokus utama HKIA dalam upayanya untuk memodernisasi sektor asuransi dan mempertahankan daya saing global Hong Kong.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News