1
1

Industri Asuransi Jiwa Jepang Diramal Cetak Kinerja Gemilang hingga 2029

Ilustrasi. | Foto: Insurance Asia/Jopanwatd from Envato

Media Asuransi, GLOBAL – Laporan terbaru dari GlobalData mengungkapkan pasar asuransi jiwa Jepang diperkirakan tumbuh dengan tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) sebesar 4,7 persen hingga 2029. Premi tertulis langsung (DWP) diprediksi meningkat dari US$275,8 miliar pada 2024 menjadi US$371,2 miliar pada 2029.

|Baca juga: Allianz Syariah Cetak Premi Baru Rp600 Miliar di Kuartal III/2024

|Baca juga: BPJS Kesehatan Prediksi Aset Bersih DJS Kesehatan 2024 Masih Positif

Dilansir dari laman Insurance Asia, Selasa, 19 November 2024, pertumbuhan ini didorong oleh pemulihan ekonomi Jepang dan kenaikan suku bunga domestik yang meningkatkan permintaan terhadap produk asuransi jiwa denominasi yen.

GlobalData juga memperkirakan industri ini akan tumbuh 6,8 persen pada 2024, seiring meningkatnya minat konsumen terhadap produk asuransi premi tunggal denominasi yen.

|Baca juga: Allianz-Income Insurance Ngotot Lanjutkan Rencana Akuisisi Meski Regulasi Baru Jadi Penghalang

|Baca juga: OJK Terbitkan LSPI Kuartal II/2024: Pertumbuhan Kredit Perbankan Cukup Baik

Analis Asuransi GlobalData Swetansha Chauhan mengatakan industri asuransi jiwa Jepang mencatatkan pertumbuhan sebesar 9,0 persen pada 2023, didorong oleh minat konsumen terhadap produk asuransi premi tunggal setelah Bank of Japan menaikkan suku bunga pada Maret 2024, yang menandai kenaikan pertama dalam 17 tahun.

Meskipun ekonomi Jepang mengalami kontraksi sebesar 2,9 persen pada kuartal pertama 2024, namun Chauhan optimistis pemulihan ekonomi pada paruh kedua tahun ini akan mendukung pertumbuhan industri asuransi jiwa.

|Baca juga: McKinsey Ramal Dana Segar US$700 Miliar Mengalir ke Manajemen Kekayaan Digital

|Baca juga: Wamildan Tsani Panjaitan Siap Bawa Garuda Indonesia (GIAA) Terbang Lebih Tinggi

Selain itu, perubahan demografis dengan populasi yang semakin menua juga turut mendorong permintaan terhadap produk asuransi jiwa dan pensiun. Pada 2023, sekitar 29,1 persen dari populasi Jepang berusia 65 tahun ke atas, dan angka ini diperkirakan mencapai 34,8 persen pada 2040.

|Baca juga: Tinggalkan Kursi Dirut Garuda Indonesia (GIAA), Irfan Setiaputra Sampaikan Perpisahan Penuh Makna

|Baca juga: Wamildan Tsani Panjaitan Jadi Direktur Utama Garuda Indonesia (GIAA), Berikut Profilnya!

Transformasi digital juga menjadi faktor penting, di mana perusahaan asuransi berkolaborasi dengan perusahaan teknologi untuk mengembangkan saluran distribusi digital yang lebih efisien dan hemat biaya, menggantikan model berbasis agen tradisional.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Akuisisi BTN terhadap Bank Syariah Masuk Proses Finalisasi
Next Post Cuan Asuransi Mata Uang Asing di Taiwan Melonjak 4% per Agustus 2024

Member Login

or