1
1

Industri Asuransi Korea Selatan Diprediksi Berkinerja Cerah hingga 2029

Ilustrasi. | Foto: Insurance Asia/Ngampol7380 from Envato

Media Asuransi, GLOBAL – Industri asuransi Korea Selatan diproyeksikan tumbuh dengan laju tahunan sebesar 3,4 persen dari 2025 hingga 2029. Menurut laporan GlobalData, nilai industri ini akan meningkat dari US$167,1 miliar pada 2025 menjadi US$191,2 miliar pada 2029.

Pertumbuhan ini didorong oleh perubahan demografi serta penerapan standar pelaporan baru, seperti IFRS 17 dan K-ICS. Kedua regulasi tersebut akan meningkatkan standar solvabilitas, meningkatkan transparansi, serta mendorong perusahaan asuransi untuk lebih beragam dalam menawarkan produk.

|Baca juga: AAUI Beberkan Tantangan dan Usulan terkait POJK Asuransi Kredit, Berikut Lengkapnya!

|Baca juga: Bos Askrindo Ungkap Sejumlah Faktor yang Memengaruhi Risiko Asuransi Kredit, Apa Saja?

“Transparansi dan perbandingan laporan keuangan yang lebih baik di bawah IFRS 17 mendorong perusahaan asuransi menciptakan produk yang lebih berfokus pada pelanggan, yang akhirnya meningkatkan permintaan dan pertumbuhan sektor asuransi jiwa,” kata Analis Asuransi Senior GlobalData Swarup Kumar Sahoo, dikutip dari Insurance Asia, Selasa, 4 Februari 2025.

Pada 2025, industri asuransi diperkirakan tumbuh 2,2 persen, dengan sektor asuransi jiwa menyumbang 84 persen dari total premi tertulis langsung (DWP), sedangkan asuransi umum mencakup 16 persen sisanya. Pertumbuhan asuransi jiwa sebesar 1,8 persen pada 2025 didukung oleh populasi Korea Selatan yang semakin menua.

Berdasarkan data Statistics Korea, usia median penduduk Korea Selatan diproyeksikan meningkat menjadi 48,5 tahun pada 2030 dan 52,6 tahun pada 2040. Angka harapan hidup diperkirakan mencapai 87,2 tahun pada 2040. Perubahan demografi ini akan meningkatkan permintaan akan produk asuransi jangka panjang yang disesuaikan untuk konsumen yang lebih tua.

|Baca juga: OJK Bakal Ajak AAJI, AAUI, hingga AASI Rembukan Respons Putusan MK tentang Pasal 251 KUHD

|Baca juga: Industri Asuransi Wajib Tahu, OJK Tegaskan Belum Ada Relaksasi untuk POJK 20/2023!

Pertumbuhan asuransi umum dipicu oleh meningkatnya permintaan perlindungan terhadap kebakaran dan bencana alam. Pada 2024, lebih dari 30.000 kasus kebakaran dilaporkan, yang mendorong permintaan asuransi kebakaran dan risiko alam. Selain itu, infrastruktur pengisian daya kendaraan listrik yang semakin berkembang juga menghadirkan risiko kebakaran baru.

Menurut Sahoo, pertumbuhan industri asuransi Korea Selatan dalam lima tahun ke depan dipengaruhi perubahan regulasi, tren demografi, dan kebutuhan konsumen yang terus berkembang. Perusahaan asuransi diharapkan mengelola risiko yang meningkat, terutama kebakaran dan bencana alam, sambil menawarkan produk yang lebih berorientasi pada kebutuhan pelanggan.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Diplomat Succes Challenge Danai 8 Pengusaha Muda Rp2,5 Miliar
Next Post Keuntungan Southsure Assurance Tergerus, Stabilisasi Pendapatan Jadi Kunci!

Member Login

or