Media Asuransi, JAKARTA– PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) berhasil mencetak kinerja positif sepanjang tahun ini. Pada periode Mei 2024, perusahaan mencatatkan laba bersih sebesar Rp72,41 miliar atau tumbuh 199,21 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
|Baca juga: 8 Asuransi dan Reasuransi Masuk Pengawasan OJK, Wahyudin Rahman: Agar Konsumen Terlindungi
Sekretaris Perusahaan Asuransi Jasindo Brellian Gema mengatakan positifnya kinerja laba perusahaan didukung oleh pencapaian pendapatan premi perusahaan hingga Mei 2024 yang mencapai Rp1,25 triliun atau tumbuh 56,63 persen secara tahunan atau year on year (yoy). “Ini artinya sejauh ini kinerja Jasindo lebih baik daripada tahun lalu karena adanya bisnis yang tumbuh, penerapan prudent underwriting, dan dukungan dari IFG selaku holding,” kata Brellian, dalam keterangan resmi, Rabu, 10 Juli 2024.
|Baca juga: Masuki Periode Emas, Jasindo Siapkan Strategi Bisnis Berkelanjutan
Brellian optimistis kinerja Jasindo di 2024 akan lebih baik dibandingkan dengan di 2023. “Selain itu, hasil underwriting perusahaan lebih baik dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang naik 106 persen atau mencapai Rp137,11 miliar,” tukansya.
Pertumbuhan premi melebihi industri
Dia menambahkan pertumbuhan pendapatan premi Jasindo melebihi pertumbuhan di industri asuransi umum dan reasuransi. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan premi industri asuransi umum dan reasuransi tumbuh 16,94 persen per Mei 2024.
|Baca juga: Menkeu: APBN 2024 Tetap Jadi Andalan untuk Jaga Perekonomian dari Berbagai Gejolak
Sebagai upaya mempertahankan kinerja bisnis yang positif, Jasindo memegang teguh nilai-nilai budaya AKHLAK, sehingga Asuransi Jasindo melakukan pengembangan terhadap tata kelola dan manajemen risiko melalui penerapan Governance, Risk, and Compliance (GRC) agar perusahaan dapat menjaga amanah yang dipercayakan oleh setiap tertanggung.
|Baca juga: OJK Beri Izin Usaha Bringin Sejahtera Makmur Pialang Asuransi
“Penerapan GRC merupakan komponen penting bagi kami dalam menjalankan kegiatan bisnis dan operasional perusahaan, agar setiap keputusan yang diambil memenuhi aspek governance, risk, dan compliance,” pungkasnya.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News