Media Asuransi, JAKARTA – PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) mencatatkan kinerja yang positif di sepanjang 2023 hingga awal 2024. Kinerja positif ini, ditopang dari upaya transformasi yang dilakukan manajemen Jasindo sejak tahun lalu, atau saat Jasindo genap berusia 50 tahun (periode emas).
Direktur Utama Asuransi Jasindo, Andy Samuel, mengatakan bahwa tahun 2022 menjadi tonggak penting bagi Jasindo guna memulai rangkaian inisiatif strategis perusahaan dalam rangka membenahi serta menciptakan bisnis asuransi yang berkelanjutan. “Inisiatif strategis tersebut diimplementasikan melalui enam inisiatif utama yang disertakan pada Rencana Penyehatan Keuangan (RPK),” ungkap Andy dalam keterangan resmi, 4 Juni 2024.
Menurutnya, selain melakukan restrukturisasi asuransi kredit dan menegaskan kembali prinsip Good Corporate Governance (GCG), Jasindo juga telah berhasil mendongkrak Risk Based Capital (RBC) di atas 120 persen yang menjadi ketentuan di industri asuransi.
|Baca juga: Asuransi Jasindo Gandeng Pos Indonesia Tingkatkan Layanan AUTP dan AUTS
Andy menambahkan, sebagai komitmen dalam menjaga keberlanjutan implementasi enam inisiatif utama yang telah dilakukan, pada 2022 manajemen menyusun kembali strategi bisnis yang diwujudkan dalam remodelling business dengan sentralisasi proses akseptasi, klaim, dan keuangan ke kantor pusat.
“Selanjutnya di 2023, perusahaan menegaskan upaya sentralisasi tersebut dengan merealisasikan perubahan struktur organisasi, sehingga Representative Office (RO) tidak lagi memiliki fungsi teknik dan keuangan,” jelasnya.
Upaya ini, kata Andy, dimaksudkan agar kantor-kantor pelayanan atau RO Jasindo di daerah dapat berfokus pada penetrasi bisnis. Fokus utama penetrasinya diarahkan pada segmen korporasi, baik BUMN maupun non BUMN melalui produk-produk yang menjadi core competence perusahaan.
Dia optimistis manajemen Jasindo mampu mewujudkan visi perusahaan di dalam penyediaan jasa asuransi pilihan pelanggan melalui layanan bernilai tambah. “Apalagi saat ini Jasindo juga menjadi bagian holding perusahaan asuransi dan penjaminan BUMN, yakni IFG yang diketahui memiliki ekosistem yang besar. Dengan menerapkan risk management partnership yang prima, kami yakin dapat memahami kebutuhan proteksi tertanggung,” ungkapnya.
Memasuki usia ke-51 tahun, manajemen Jasindo kembali menegaskan komitmennya untuk dapat menjalankan bisnis perusahaan yang berkelanjutan. Manajemen Jasindo kembali memfokuskan bisnisnya pada segmen korporasi sebagai core competence. “Dengan sudah kembali pada keahliannya, Jasindo siap menjadi market leader di segmen dan lini usaha yang menjadi core competence. Keberhasilan ini adalah bukti nyata dari komitmen perusahaan dalam menghadapi tantangan dan menyiapkan masa depan yang berkelanjutan,” ujar Andy.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News