1
1

Perdagangan Pagi: IHSG Merekah, Kurs Rupiah Lesu

Ilustrasi. | Foto: Freepik

Media Asuransi, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Rabu pagi bergerak di area hijau dengan investor harus tetap cermat saat berinvestasi di pasar saham. Sedangkan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (US$) pada pembukaan perdagangan dibuka melemah ketimbang perdagangan sore di hari sebelumnya di Rp16.251 per US$.

IHSG Rabu, 10 Juli 2024, perdagangan pagi dibuka di 7.269 dan tak lama menguat ke 7.286. Posisi tertinggi di 7.301 dan terendah di 7.272. Volume perdagangan pagi tercatat sebanyak 6,3 miliar lembar saham senilai Rp1,3 triliun. Sebanyak 216 saham menguat, 176 saham melemah, dan 185 saham stagnan.

Mengutip Bloomberg, nilai tukar rupiah pada perdagangan pagi dibuka tertekan ke Rp16.287 per US$ dengan year to date return 5,74 persen. Pagi ini nilai tukar rupiah bergerak di kisaran Rp16.283 per US$ hingga Rp16.290 per US$. Sedangkan menurut Yahoo Finance, nilai tukar rupiah berada di Rp16.142 per US$.

Kembali cetak rekor baru

Di sisi lain, indeks S&P 500 dan Nasdaq kembali naik ke rekor baru pada akhir perdagangan Selasa waktu setempat (Rabu pagi WIB). Kondisi itu terjadi karena Ketua Federal Reserve Jerome Powell melaporkan kemajuan ‘sederhana’ dalam melawan inflasi menjelang publikasi data harga AS yang berpengaruh.

|Baca juga: Jasindo Bukukan Laba Bersih Rp72,41 Miliar per Mei 2024

“Lebih banyak data yang baik akan memperkuat keyakinan kami bahwa inflasi bergerak secara berkelanjutan menuju dua persen,” kata Powell.

Indeks Dow Jones Industrial Average berakhir turun 0,1 persen menjadi 39.291. Kemudian indeks S&P 500 berbasis luas menguat 0,1 persen menjadi 5.576,98. Sedangkan Komposit Nasdaq yang kaya akan teknologi melonjak 0,1 persen menjadi 18.429,29, berakhir pada rekor untuk hari keenam berturut-turut.

Sedangkan dolar AS menguat pada akhir perdagangan Selasa waktu setempat (Rabu pagi WIB) setelah Ketua Federal Reserve Jerome Powell mengakui kemajuan dalam inflasi. Namun, tidak memberikan sinyal yang jelas kapan bank sentral AS akan segera menurunkan suku bunga.

Indeks dolar, yang mengukur mata uang AS terhadap euro, sterling, yen dan tiga rival utama lainnya, terakhir naik 0,11 persen menjadi 105,09. Mata uang ini jatuh ke 104,80 pada Senin waktu setempat (Selasa WIB), terendah sejak 13 Juni.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Jasindo Bukukan Laba Bersih Rp72,41 Miliar per Mei 2024
Next Post BPJS Kesehatan Luncurkan Inovasi Digital Face Recognition (FRISTA)

Member Login

or