Media Asuransi, GLOBAL – Laporan terbaru Bain & Company menyebutkan teknologi kecerdasan buatan (AI) generatif diperkirakan dapat menghasilkan nilai ekonomi lebih dari US$100 miliar dalam proses penanganan klaim properti dan kecelakaan (P&C),
Dilansir dari laman Insurance Asia, Kamis, 7 November 2024, dengan mengurangi biaya operasional dan mengatasi kebocoran klaim, AI generatif diharapkan dapat memberikan efisiensi signifikan bagi industri asuransi.
|Baca juga: Donald Trump Deklarasi Kemenangan dalam Pilpres AS 2024
|Baca juga: Jasindo Berkomitmen Perkuat Skema Asuransi Usaha Tani Padi
Uji coba teknologi ini oleh perusahaan asuransi seperti Zurich dan sebuah perusahaan di Amerika Selatan menunjukkan hasil awal yang menjanjikan, termasuk pengurangan waktu penyelesaian tugas hingga 50 persen dan penurunan kebocoran hingga 40 persen.
Selain itu, AI generatif diperkirakan mampu menekan biaya penyesuaian kerugian sebesar 20 persen hingga 25 persen serta mengurangi kebocoran hingga 30-50 persen.
Teknologi ini memungkinkan otomatisasi berbagai tugas, seperti transkripsi panggilan, pengumpulan data awal, dan peringkasan berkas klaim, sehingga penangan klaim dapat lebih fokus pada kasus yang lebih kompleks.
|Baca juga: Premi Unitlink Naik 2% per Bulan di Tahun 2024
|Baca juga: Adonai, CAR dan TCI Jalin Kerja Sama Pengembangan Platfom Wakaf Digital
Hal ini dapat menguntungkan perusahaan asuransi sekaligus berpotensi menurunkan premi pelanggan. Peningkatan efisiensi juga berpotensi mengurangi kebutuhan pengawasan manusia, karena AI generatif dapat mengenali pengecualian dan pola berdasarkan data historis klaim.
Namun, Bain & Company mencatat, penerapan luas teknologi ini membutuhkan penyesuaian organisasi, mulai dari penggunaan awal pada kasus sederhana seperti asisten pengetahuan atau ringkasan otomatis, sebelum beralih ke aplikasi yang lebih kompleks, seperti asisten virtual untuk pelanggan.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News