1
1

Kinerja Asuransi Kendaraan JRP Insurance Cerah saat Penjualan Kendaraan Turun, Ini Rahasianya!

Direktur Pemasaran Asuransi Jasaraharja Putera (JRP Insurance) Imam Hendrawan. | Foto: Media Asuransi/Sarah Dwi Cahyani

Media Asuransi, JAKARTA – PT Asuransi Jasaraharja Putera (JRP Insurance) mencatat premi asuransi kendaraan tumbuh 14 persen secara year to date (ytd) pada 2025. Kenaikan yang cukup baik itu berbanding terbalik dengan pertumbuhan penjualan kendaraan yang saat ini tengah tertekan.

Direktur Pemasaran JRP Insurance Imam Hendrawan mengungkapkan walaupun secara portofolio JRP Insurance bukan pemain utama di asuransi kendaraan, tetapi perusahaan memiliki segmen tersendiri yang menguasai industri dari hulu hingga hilir.

|Baca juga: Premi Asuransi Kendaraan Asuransi Cakrawala Loyo, Strategi Diversifikasi Bisnis Disiapkan!

|Baca juga: Minim Klaim, Cakrawala Siap Agresif Cari Cuan di Pasar Asuransi Properti

“Kita rata-rata bermain di kendaraan besar dan itu pun kita tidak terlalu besar ukurannya. Namun dari sisi pertumbuhan sebetulnya kendaraan masih cukup prospektif walaupun pertumbuhan angka kendaraannya sendiri mengalami penurunan, perlambatan,” jelas Imam, kepada Media Asuransi, dikutip Selasa, 10 Juni 2025.

JRP Insurance mencatatkan pertumbuhan premi pada asuransi kendaraan di 2025 sekitar 14 persen (ytd) atau lebih rendah dibandingkan dengan di 2024 yang sebesar 29 persen. Kendati demikian, pertumbuhan 14 persen terbilang positif di tengah kondisi penurunan penjualan kendaraan saat ini.

“Ya, karena kami tidak mengambil segmen kendaraan baru. Jadi tidak bisa menjadi tolok ukur untuk pertumbuhan kendaraan baru dibandingkan dengan ini,” jelas Imam.

Imam menjelaskan skema pembiayaan pada motor bekas di JRP Insurance tidak melalui multifinance, tetapi lebih banyak kepada instansi swasta dan pemerintah yang memang dianggarkan untuk asuransi kendaraan.

|Baca juga: Respons WSKT saat Waskita Karya Dapat Panggilan Sidang PKPU

|Baca juga: Citi Tunjuk Benny Aroeman Jadi Head of Markets untuk Indonesia

Lebih lanjut, Imam mengungkapkan kemungkinan untuk merevisi target di tahun ini dengan menunggu perhitungan pada semester satu. Tapi, ia menegaskan, selama ini JRP Insurance jarang melakukan revisi target pertumbuhan.

“Bagaimana sebetulnya premi kendaraan itu bisa menunjang kita sebagai industri bisa tumbuh. Bayangkan kita hanya mengambil lima persen dari itu sebagai profit. Tapi itu pun sangat digoyang oleh inflasi tadi itu,” pungkas Imam.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post AM Best: Permodalan Industri AsuransI Non-Jiwa Korea Selatan Alami Tekanan
Next Post Ant International Gandeng OCBC (NISP) Perluas Akses Pembiayaan Digital di Indonesia

Member Login

or