1
1

Premi Asuransi Kendaraan Asuransi Cakrawala Loyo, Strategi Diversifikasi Bisnis Disiapkan!

Ilustrasi. | Foto: MPMInsurance

Media Asuransi, JAKARTA – PT Asuransi Cakrawala Proteksi Indonesia (ACPI) mencatat penurunan signifikan pada premi asuransi kendaraan bermotor sepanjang 2025. Penurunan disebabkan oleh lesunya penjualan kendaraan bermotor secara nasional yang selama ini menjadi sumber utama premi asuransi kendaraan, khususnya dari sektor pembiayaan.

Direktur Teknik Asuransi Cakrawala Proteksi Indonesia Subagyo mengatakan perlambatan penjualan mobil berdampak langsung terhadap pendapatan premi perusahaan.

|Baca juga: Sosok Michellina Laksmi Triwardhany, Eks Bos Prudential yang Jadi Wadirut SMBC Indonesia

|Baca juga: Muhammad Ichsan Resmi sebagai Direktur Utama Tap Insure

“Kalau asuransi kendaraan khususnya di Cakrawala kan memang sumber bisnisnya itu kebanyakan dari perusahaan pembiayaan. Nah sekarang secara umum penjualan kendaraan bermotor sedang turun. Dari situ sangat berimbas. Pencatatan premi yang dibukukan juga turun cukup signifikan,” ujar Subagyo, kepada Media Asuransi, dikutip Selasa, 10 Juni 2025.

Meski tidak menyebutkan angka pasti, namun Subagyo memperkirakan penurunan premi mencapai sekitar 30 persen secara tahunan. “Menurunnya mungkin saya terus terang tidak mencatat secara persis, tapi kira-kira mungkin turunnya bisa sampai 30 persen secara tahun ke tahun ya,” katanya.

Menurut Subagyo salah satu penyebab utama penurunan premi adalah menurunnya daya beli masyarakat yang membuat pembelian kendaraan baru ikut melemah. “Ya itu karena memang mungkin daya beli masyarakat yang menurunnya. Sehingga orang membelanjakan uangnya untuk beli mobil juga berkurang. Ditunda kan,” tuturnya.

Meskipun pendapatan premi menurun, namun hingga kini perusahaan belum merevisi target premi tahun buku 2025. Akan tetapi, kemungkinan revisi tetap terbuka seiring kondisi pasar yang dinamis.

|Baca juga:  Jangan Asal Pilih! Ini Beda Deposito dan Reksa Dana Buat Kamu yang Lagi Cari Cuan!

|Baca juga: Jangan Gegabah, Berikut 5 Alasan Kenapa Harus Mengenal Kondisi Keuangan Sendiri

“Revisi target sejauh ini sih belum ada. Tapi kemungkinan ada. Kalau dari internal kami, kami belum melihat ada rencana ke sana, tapi mungkin kami akan mencoba subtitusi untuk menggarap bisnis di luar asuransi kendaraan,” ucapnya.

Cakrawala pun mulai mengeksplorasi berbagai lini bisnis lain sebagai upaya untuk mendiversifikasi portofolio perusahaan yang selama ini didominasi oleh asuransi kendaraan. Subagyo menjelaskan langkah diversifikasi tersebut bisa dimulai dari asuransi harta benda maupun asuransi lain seperti asuransi pengangkutan.

Ia menambahkan eksplorasi lebih lanjut masih diperlukan agar portofolio bisnis perusahaan menjadi lebih seimbang dan tidak terlalu bergantung pada asuransi kendaraan bermotor. Sedangkan target premi yang dibidik Cakrawala pada tahun ini berada di kisaran Rp1,55 triliun hingga Rp1,6 triliun.

“Kami punya target di 2025 ini, saya lupa persisnya ya. Kalau tidak salah, sekitar Rp1,55 (triliun) atau Rp1,6 triliun,” jelasnya.

Di sisi lain, Subagyo mengungkapkan adanya kenaikan rasio klaim terutama pada segmen kendaraan bermotor. Kenaikan ini dipicu oleh meningkatnya biaya perbaikan, suku cadang, serta ongkos jasa di bengkel.

|Baca juga: Dharma Satya Nusantara (DSNG) Setujui Dividen Tunai Rp254 Miliar

|Baca juga: DANA Bantu Transaksi Digital Masyarakat Makin Aman via Posko Bantuan Keliling

“Kalau rasio klaim tergantungnya kan dari jumlah unit yang sebenarnya sudah di-cover. Nah ini lagi-lagi kan masalah biaya. Ya, khususnya yang kendaraan bermotor itu kan biaya bengkel naik. Sehingga sedikit banyak pasti akan menyebabkan loss ratio-nya menjadi meningkat. Karena biaya perbaikan naik, biaya ongkos jasa, ongkos sparepat semuanya naik,” tutupnya.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post 8 Destinasi Wisata Menarik Pengisi Waktu Libur Sekolah
Next Post Mau Berburu Cuan Usai Libur Panjang? Coba Cek 5 Rekomendasi Saham Berikut!

Member Login

or