1
1

Kinerja Asuransi Umum Malaysia Diramal Stabil, tapi Ancaman Cuaca Ekstrem Mengintai!

Ilustrasi. | Foto: Insurance Asia/Ngampol7380 from Envato

Media Asuransi, JAKARTA – AM Best menyebutkan sektor asuransi umum di Malaysia diproyeksikan tetap stabil, didukung pertumbuhan premi, reformasi regulasi, dan disiplin underwriting. Namun, risiko terkait perubahan iklim tetap menjadi tantangan yang dapat memengaruhi kinerja underwriting.

Premi bruto di sektor ini tumbuh pada 2023, didorong oleh asuransi kendaraan bermotor dan kebakaran. Meski demikian, pertumbuhannya melambat dibandingkan dengan 2022 akibat perlambatan ekonomi dan kebijakan moneter yang lebih ketat.

Pertumbuhan ekonomi Malaysia turun menjadi 3,7 persen pada 2023, dibandingkan dengan 8,7 persen di tahun sebelumnya. Meski demikian, pemulihan ekonomi serta penetrasi asuransi yang meningkat diperkirakan menopang pertumbuhan sektor ini.

|Baca juga: Tugu Insurance Menyatakan Tak Miliki Hubungan dengan PT Tugu Insurance Brokers

|Baca juga: Obligasi Medco Energi (MEDC) Tahap III 2025 Mulai Dicatatkan di BEI

Bank Negara Malaysia (BNM) terus mendorong penetrasi asuransi, yang masih rendah di sektor asuransi umum. “Melalui Financial Sector Blueprint 2022-2026 dan Financial Inclusion Framework 2023-2026, BNM menargetkan tingkat penetrasi asuransi/takaful mencapai 4,8-5 persen pada 2026,” kata AM Best, dikutip dari Insurance Asia, Senin, 13 Januari 2025.

Langkah lain yang mendukung pertumbuhan adalah lisensi operator asuransi digital dan takaful (DITOs) yang diperkenalkan pada Juli 2024. Inisiatif ini diharapkan meningkatkan akses pasar dan mengatasi kesenjangan perlindungan.

Selain itu, Value-based Intermediation for Takaful Framework yang diterapkan BNM terus mendukung peningkatan kontribusi takaful umum. Permintaan produk digital dan takaful juga menjadi pendorong utama pertumbuhan.

|Baca juga: Kebakaran hutan di LA akan Membuat Kekacauan Pasar Asuransi Rumah di California

|Baca juga: OJK Cabut Izin Usaha PT BCA Multi Finance, Ada Apa?

AM Best memprediksi perusahaan asuransi tetap mampu menjaga profitabilitas underwriting dengan menerapkan praktik penentuan harga dan underwriting yang disiplin. Namun, risiko cuaca ekstrem akibat perubahan iklim dapat berdampak negatif, terutama pada hasil underwriting asuransi kebakaran.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Pasar Asuransi Kesehatan Global Tumbuh Pesat, Asia Pasifik Jadi Penggerak Utama!
Next Post Pengetatan Pasar Reasuransi di Asia Pasifik Mulai Melonggar di 2025, Pembeli Bernapas Lega!

Member Login

or