1
1

Klaim Asuransi Penyakit Jantung di India Membludak, Ini Penyebabnya!

Ilustrasi. | Foto: Freepik

Media Asuransi, GLOBAL – Data perusahaan insurtech Policybazaar menunjukkan jumlah klaim asuransi penyakit jantung di India meningkat dua kali lipat dalam lima tahun terakhir. Selain itu, rata-rata nilai klaim juga melonjak hingga tiga kali lipat,

“Klaim asuransi terkait penyakit jantung menyumbang hampir 20 persen dari total klaim pada 2023-2024, menjadikan penyakit jantung sebagai beban kesehatan dan keuangan yang semakin besar,” kata Kepala Asuransi Kesehatan Policybazaar Siddharth Singhal, dikutip dari Asia Insurance Review, Rabu, 23 Oktober 2024.

|Baca juga: Lansia di Asia Tidak Terlalu Tertarik Punya Asuransi Jiwa, Kenapa?

|Baca juga: Dilantik sebagai Staf Khusus Presiden, Berikut Profil Lengkap Yovie Widianto

“Hal ini terutama dialami oleh mereka yang berusia di bawah 40 tahun, di mana stres dan pilihan gaya hidup menyebabkan biaya pengobatan jantung melonjak,” tambahnya.

|Baca juga: Allianz Trade Tunjuk Bos Baru untuk 6 Negara ASEAN, Indonesia termasuk?

|Baca juga: Raffi Ahmad Dilantik Presiden Prabowo di Istana, Dapat Jabatan Apa?

Hingga 31 Maret 2024, klaim terkait jantung mencapai 18-20 persen dari total klaim asuransi kesehatan, naik dari 9-12 persen jika dibandingkan dengan 2020. Selain itu, rata-rata nilai klaim juga meningkat tajam, dari INR400.000 hingga INR500.000 pada 2020 menjadi INR1.200.000 hingga INR1.500.000 pada 2024.

Usia

Data menunjukkan klaim asuransi terkait penyakit jantung semakin banyak diajukan oleh individu yang usianya lebih muda. Kelompok usia di bawah 40 tahun kini menyumbang 15-20 persen dari klaim terkait jantung.

|Baca juga: Upbit: Kuartal IV Jadi Periode yang Menjanjikan bagi Industri Kripto

|Baca juga: MAMI: Ruang Pelonggaran Moneter Masih Cukup Besar, Peluang Menarik bagi Pasar Obligasi

Peningkatan ini disebabkan oleh masalah gaya hidup seperti stres, pola makan yang buruk, dan kurangnya olahraga. Pada 2020, klaim dari kelompok usia muda hanya menyumbang 10-12 persen dari total klaim, tetapi angka ini meningkat menjadi 15-18 persen pada 2022-2023.

Jenis kelamin

Sekitar 60-70 persen klaim diajukan oleh jenis kelamin pria, yang umumnya memiliki penetrasi asuransi yang lebih baik. Hal ini membuat mereka lebih mungkin mengajukan klaim untuk kondisi jantung.

Sementara itu, hanya 30-40 persen klaim diajukan oleh wanita. Meskipun kesadaran akan risiko kardiovaskular di kalangan wanita meningkat, rendahnya penetrasi asuransi di kalangan mereka tetap menjadi masalah.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Allianz Perkuat Valuasi Brand dengan Berbagai Inisiatif
Next Post Wakil Presiden RI Kunjungi Area Konstruksi CP 201 Fase 2A MRT Jakarta

Member Login

or