Media Asuransi, GLOBAL – Everest Group mencatat penurunan signifikan pada laba bersih tahun fiskal 2024 atau merosot hingga 45,5 persen secara tahunan (YoY) menjadi US$1,4 miliar. Penurunan ini terjadi meskipun ada peningkatan pada premi bruto tertulis yang naik sebesar 9,1 persen YoY menjadi US$18,2 miliar.
Dilansir dari laman Insurance Asia, Jumat, 7 Februari 2025, pertumbuhan premi tersebut didorong oleh kenaikan pada premi reasuransi yang meningkat sebesar 12,2 persen, serta premi asuransi yang naik 4,0 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Selain itu, Everest Group juga mencatatkan rekor pada pendapatan investasi bersih yang mencapai US$2 miliar, naik lebih dari US$500 juta dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
|Baca juga: Bank Mandiri (BMRI) Raup DPK Rp1.699 Triliun di 2024, CASA Jadi Penopang!
|Baca juga: BNI (BBNI) Bidik Pembiayaan Berkelanjutan Tembus Rp199,67 Triliun di 2025
Kendati demikian, penurunan laba bersih menunjukkan adanya tantangan yang harus dihadapi oleh Everest Group di tengah peningkatan pendapatan premi dan investasi. Analis memperkirakan faktor eksternal serta perubahan pasar dapat menjadi penyebab utama penurunan laba tersebut.
Everest Group akan terus memantau kondisi pasar dan mengkaji ulang strategi mereka untuk memastikan pertumbuhan yang berkelanjutan di masa mendatang.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
