1
1

Menakar Dampak Tarif Trump terhadap Lini Bisnis Asuransi Suretyship

Ilustrasi. | Foto; Asuransi ASEI

Media Asuransi, JAKARTA – Kebijakan tarif pemerintah Trump memiliki dampak yang besar terhadap ketidakpastian global. Lalu bagaimana pengaruhnya terhadap produk asuransi suretyship?

Dalam laporan bertajuk Mapping Trump’s Tariff Policy Impact on Indonesia’s Insurance Sector dikutip, Senin, 9 Juni 2025, IFG Progress memaparkan bahwa lini bisnis suretyship merupakan salah satu jenis asuransi yang memberikan jaminan ganti rugi atas kegagalan pelaksanaan suatu kontrak yang melibatkan pihak principal dan obligee.

Umumnya, asuransi ini berbentuk surety bond dan banyak digunakan pada sektor industri konstruksi. Meskipun kebijakan tarif dari pemerintahan Trump memiliki dampak yang cukup besar pada ketidakpastian ekonomi global, pengaruhnya terhadap sektor konstruksi di Indonesia tidak terlalu signifikan.

|Baca juga:AAUI Minta Relaksasi Penerapan POJK tentang Suretyship

“Hal ini mengakibatkan dampak pada produk suretyship juga relatif terbatas. Namun demikian, potensi tekanan terhadap proyek-proyek real estate serta pembangunan fasilitas di sektor pergudangan dan industri pengolahan yang termasuk dalam Kuadran I dan seringkali melibatkan skema surety bond memungkinkan dapat memberikan dampak pada lini bisnis ini.”

Dalam beberapa tahun terakhir, sektor konstruksi di Indonesia menunjukkan tren yang cenderung melemah. Jika dilihat dari pertumbuhan PDB sektor konstruksi, terlihat adanya tren pelemahan dalam dua tahun terakhir, yang selaras dengan tren indeks prospek bisnis konstruksi.

“Hal ini mengindikasikan bahwa meskipun tekanan eksternal seperti kebijakan ekonomi global tidak terlalu memengaruhi sektor konstruksi secara langsung, dinamika ekonomi domestik dan ketidakpastian global tetap memberikan dampak yang cukup besar pada perkembangan proyek konstruksi.”

Tren melemahnya sektor konstruksi lebih lanjut berdampak pada penurunan premi asuransi suretyship. Tren pertumbuhan premi suretyship cenderung searah dengan tren indeks prospek bisnis konstruksi. Terlihat pada setiap kuartal awal tahun, indeks prospek bisnis mengalami kenaikan, kondisi tersebut juga diikuti oleh pertumbuhan premi asuransi suretyship yang turut meningkat dibandingkan periode sebelumnya.

|Baca juga:OJK Akui Perang Tarif AS Berpotensi Tingkatkan Risiko Klaim Asuransi Kredit

Selama kurun waktu tahun 2024, bisnis konstruksi mulai menunjukkan tren stagnasi dan sedikit menurun menurun di 3 kuartal terakhir. Pada periode yang sama, tren pertumbuhan asuransi suretyship juga turut melambat. Ketidakpastian ekonomi yang berlanjut memberikan tekanan pada prospek bisnis konstruksi, sehingga kontribusi sektor ini terhadap pertumbuhan premi menjadi lebih rendah.

Jika dilihat dari kinerja industri suretyship secara keseluruhan, pada kurun waktu dua tahun terakhir, pertumbuhan premi cenderung menurun, sedangkan klaim menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan.

Meskipun demikian, rasio kerugian (loss ratio) pada lini bisnis suretyship masih relatif terkendali, berada di bawah 40%. Kondisi ini menunjukkan bahwa meskipun terjadi peningkatan klaim, pengelolaan risiko pada asuransi suretyship masih dapat terjaga dengan baik.

Dalam menghadapi kondisi ini, IFG progress menyarankan agar pelaku bisnis asuransi perlu memperkuat mitigasi risiko dan melakukan penyesuaian strategi untuk mengantisipasi potensi dampak lanjutan dari ketidakpastian ekonomi, khususnya yang berkaitan dengan sektor konstruksi.

“Peningkatan pemahaman terhadap risiko proyek dan penyesuaian tarif premi berdasarkan profil risiko konstruksi dapat menjadi langkah mitigatif yang tepat.”

Editor: Achmad Aris

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Jangan Gegabah, Berikut 5 Alasan Kenapa Harus Mengenal Kondisi Keuangan Sendiri
Next Post Respons WSKT saat Waskita Karya Dapat Panggilan Sidang PKPU

Member Login

or