1
1

Minim Klaim, Cakrawala Siap Agresif Cari Cuan di Pasar Asuransi Properti

Ilustrasi. | Foto: Freepik

Media Asuransi, JAKARTA – PT Asuransi Cakrawala Proteksi Indonesia (ACPI) terus mengoptimalkan lini bisnis asuransi properti sebagai upaya diversifikasi portofolio perusahaan yang selama ini didominasi oleh asuransi kendaraan. Peluang muncul seiring minimnya klaim besar dalam beberapa tahun terakhir di sektor properti.

Direktur Teknik Asuransi Cakrawala Proteksi Indonesia Subagyo menjelaskan asuransi properti dalam beberapa tahun terakhir cenderung stabil karena tidak banyak klaim yang bersifat katastropik.

 |Baca juga: Omakafé Mengubah Cara Dunia Menikmati Kopi Lewat Lensa Budaya Indonesia

|Baca juga: Gaji Ngepas? Berikut 4 Tips Biar Gaya Hidup dan Investasi Tetap Jalan

“Asuransi properti sih dalam beberapa tahun terakhir saya lihat tidak ada klaim yang signifikan ya. Maksudnya klaim yang sifatnya katastropik atau bencana alam itu, walaupun ada bencana alam seperti banjir yang waktu itu di Bekasi dan sekitarnya. Tapi kelihatannya tak terlalu signifikan,” ujar Subagyo, kepada Media Asuransi, di Jakarta, dikutip Selasa, 10 Juni 2025.

Ia menyebutkan insiden terakhir yang tergolong besar adalah angin puting beliung yang menimpa PT Kahatex di Jawa Barat. Setelah peristiwa tersebut, belum ada lagi kejadian besar yang menyebabkan lonjakan klaim dari sektor properti.

Meski demikian, Subagyo menyoroti adanya tantangan di sektor reasuransi yang masih cukup berat. Dalam beberapa tahun terakhir, pasar reasuransi berada dalam kondisi hardening, yang membuat perusahaan lebih selektif dalam mencari dukungan proteksi tambahan.

|Baca juga: Michellina Laksmi Triwardhany Jadi Wadirut SMBC Indonesia

|Baca juga: BI Rate Turun, AAUI: Belum Berdampak Langsung ke Penjualan Asuransi Properti

“Untuk properti yang menjadi tantangan sekarang adalah ketersediaan dukungan reasuransi. Karena saat ini masih hardening market, tapi mungkin untuk tahun ini, setahun terakhir mungkin agak softening,” jelasnya.

Kendati mulai menunjukkan perbaikan, namun ia menegaskan pasar reasuransi belum sepenuhnya pulih, sehingga perusahaan tetap perlu berhati-hati dalam memperluas cakupan lini asuransi properti.

Sebagai informasi, menurut catatan AAUI, asuransi properti mencatatkan pendapatan premi sebesar Rp30,36 triliun di tahun buku 2024. Nilai tersebut tumbuh 14,7 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Perkembangan Indikator Stabilitas Nilai Rupiah
Next Post Citi Tunjuk Benny Aroeman sebagai Head of Markets untuk Indonesia

Member Login

or