Media Asuransi, GLOBAL – Laporan terbaru Market.us mengungkapkan pasar asuransi gempa bumi global diperkirakan tumbuh dari US$7,6 miliar pada 2024 menjadi US$13,6 miliar pada 2034. Pertumbuhan tersebut mencerminkan tingkat pertumbuhan tahunan majemuk (CAGR) sebesar enam persen selama periode tersebut.
|Baca juga: SEOJK Penguatan Ekosistem Asuransi Kesehatan Siap Meluncur, AAUI Minta Industri Asuransi Berbenah
|Baca juga: AAUI Canangkan Penyusunan Clinical Pathway Nasional untuk Tekan Klaim Asuransi Kesehatan
Dilansir dari Insurance Asia, Kamis, 8 Mei 2025, kenaikan ini didorong oleh meningkatnya frekuensi bencana alam, urbanisasi, dan kenaikan nilai aset di wilayah rawan gempa. Selain itu, peran pemerintah dalam mendorong kesiapsiagaan bencana serta regulasi yang mendukung ketahanan juga turut memperluas adopsi polis asuransi.
Pada 2024, segmen asuransi non-jiwa mendominasi dengan porsi lebih dari 76 persen, mencerminkan permintaan yang tinggi terhadap perlindungan aset dan properti. Sementara itu, polis personal menyumbang sekitar 64 persen dari total pasar, menunjukkan meningkatnya kesadaran individu, khususnya pemilik rumah.
|Baca juga: Tingkatkan Literasi Investor, BEI Luncurkan Media Edukasi Waran Terstruktur
|Baca juga: Regulasi dan Standarisasi Jadi Kunci Atasi Karut Marut Sistem Klaim Asuransi Kesehatan
Dari sisi distribusi, agen masih menjadi saluran utama dengan kontribusi lebih dari 30 persen terhadap penjualan. Hal ini karena peran mereka dalam menilai risiko dan memberikan layanan kepada nasabah.
Adapun pemegang polis individu mencapai 66 persen dari total peserta asuransi. Hal tersebut menandakan meningkatnya akan kesadaran rumah tangga terhadap risiko gempa.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News