Media Asuransi, GLOBAL – GlobalData menyebutkan pasar asuransi jiwa Asia Pasifik diperkirakan terus berkembang selama lima tahun ke depan. Kondisi itu dengan premi tertulis yang diproyeksikan meningkat dari US$1,2 triliun pada 2025 menjadi US$1,6 triliun pada 2029.
Melansir Insurance Asia, Senin, 1 Desember 2025, kenaikan ini mencerminkan tingkat pertumbuhan tahunan gabungan sebesar 7,3 persen. Kawasan ini juga diperkirakan menyumbang 32,4 persen dari premi asuransi jiwa global pada 2025.
GlobalData mengungkapkan pertumbuhan ini akan didukung oleh China dan India, yang masih menjadi satu-satunya negara berkembang dan masuk dalam 10 besar pasar asuransi jiwa dunia. Premi asuransi jiwa China diperkirakan tumbuh pada CAGR sebesar 9,3 persen selama 2025 hingga 2029, meningkat dari US$501,9 miliar menjadi US$717,0 miliar.
Peraturan baru, termasuk sistem agen berjenjang yang akan berlaku pada 2026 dan peraturan bancassurance yang diperkenalkan pada 2024 yang lebih ketat, bertujuan untuk membatasi kesalahan penjualan dan komisi yang berlebihan sekaligus mendukung pertumbuhan bisnis baru, terutama bagi perusahaan asuransi yang lebih besar.
Selain itu, perusahaan asuransi China juga telah menurunkan jaminan imbal hasil atas polis setelah beberapa kali penurunan suku bunga sejak 2023, sehingga mengakibatkan pergeseran ke arah rencana partisipasi, meskipun penerapannya masih lambat.
Peluncuran dana pensiun swasta pada akhir 2024 diharapkan dapat menstimulasi pasar modal China dan mendorong inovasi dalam produk pensiun.
Sementara pada pasar asuransi jiwa India diperkirakan melampaui US$169 miliar pada 2029, dengan pertumbuhan CAGR sebesar 9,0 persen. Pertumbuhan akan didorong oleh reformasi peraturan, partisipasi yang lebih luas dari perempuan dan kelompok marginal, dan perluasan skema asuransi mikro seperti Bima Vistaar.
Lebih jauh, GlobalData mengungkapkan, pasar-pasar maju seperti Korea Selatan, Hong Kong, Jepang, dan Taiwan mengalami peningkatan permintaan untuk produk-produk yang berfokus pada lansia karena populasi yang menua.
Pada 2025, lebih dari 20 persen penduduk Jepang dan Korea Selatan berusia 65 tahun ke atas. Pangsa ini diperkirakan mencapai 32,3 persen di Jepang dan 30,8 persen di Korea Selatan pada 2030.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
