Media Asuransi, GLOBAL – Pasar asuransi berbasis penggunaan atau Usage-Based Insurance (UBI) diperkirakan tumbuh pesat hingga mencapai Rp4.400 triliun pada 2032. Angka ini naik signifikan dari nilai pasar pada 2023 yang hanya sebesar Rp804 triliun, dengan pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) lebih dari 24 persen selama periode 2024-2032.
Kawasan Asia-Pasifik menjadi pendorong utama pertumbuhan pasar UBI ini. Penyebabnya adalah peningkatan volume lalu lintas, kemajuan teknologi telematika, serta perbaikan infrastruktur di negara-negara seperti China dan India.
|Baca juga: Tiga Komisaris dan 1 Direksi Fajar Surya Wisesa (FASW) Mundur
|Baca juga: Legislator Dukung Langkah Menkeu Beri Edukasi Pasar Modal untuk Siswa SD
UBI merupakan bentuk asuransi kendaraan yang menggunakan sistem telematika untuk memantau kebiasaan berkendara, seperti jarak tempuh, kecepatan, pengereman, akselerasi, dan waktu perjalanan. Teknologi ini memungkinkan penyedia asuransi untuk menawarkan premi yang lebih personal dan akurat.
“Pengadopsian sistem UBI didorong oleh fokus perusahaan asuransi pada profitabilitas serta peningkatan akurasi harga premi,” menurut laporan tersebut dikutip dari Insurance Asia, Selasa, 7 Januari 2025.
Sistem UBI mengandalkan teknologi machine-to-machine untuk melakukan penilaian risiko secara real-time. Pendekatan ini tidak hanya menekan biaya klaim tetapi juga meningkatkan pertumbuhan pendapatan perusahaan asuransi.
Pasar UBI dibagi menjadi dua segmen, yakni kendaraan penumpang dan kendaraan komersial. Diperkirakan, segmen kendaraan penumpang akan mendominasi dengan nilai pasar melebihi Rp4.399 triliun pada 2032.
|Baca juga: MK: Pasal 251 KUHD adalah Produk Hukum Belanda sehingga Tak Relevan Lagi
|Baca juga: Mencermati Putusan MK No. 83/PUU-XXII-2024 Uji Materi Pasal 251 KUHD
“Pasar asuransi kendaraan berbasis penggunaan terus berkembang seiring meningkatnya adopsi teknologi telematika dan kebutuhan akan solusi asuransi yang lebih personal,” ungkap laporan tersebut.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News