Media Asuransi, GLOBAL – Sebanyak 77 persen perusahaan asuransi di Amerika Serikat (AS) tetap optimistis terhadap prospek investasi pada 2025, meskipun terjadi sedikit penurunan dari 80 persen pada tahun sebelumnya. Hal ini terungkap dalam survei tahunan Insurance Investment Risk yang dirilis oleh Conning.
Dilansir dari Reinsurance News, Senin, 17 Februari 2025, Managing Director dan Head of Insurance Solutions Conning Matt Reilly mengatakan meningkatnya ketidakpastian membuat perusahaan asuransi lebih berhati-hati dalam perencanaan investasi.
|Baca juga: BCA (BBCA) Bakal Gelar RUPS Tahunan di Maret 2025, Jahja Setiaatmadja Jadi Presiden Komisaris!
|Baca juga: Profil Indra Widjaja, Petinggi Sinarmas yang Terseret Pusaran Korupsi Taspen
Meski demikian, banyak perusahaan tetap berencana meningkatkan risiko investasi dengan memperluas portofolio mereka di luar instrumen pendapatan tetap tradisional, termasuk eksposur lebih besar ke aset privat untuk meningkatkan imbal hasil dan diversifikasi.
Survei ini juga menunjukkan pergeseran prioritas risiko bagi industri asuransi. Jika sebelumnya inflasi menjadi perhatian utama, tahun ini faktor politik menduduki peringkat pertama sebagai sumber kekhawatiran terbesar.
Ketidakpastian politik domestik dinilai sangat memengaruhi strategi investasi perusahaan asuransi. Selain itu, volatilitas pasar, imbal hasil portofolio, peristiwa geopolitik, dan dampak kecerdasan buatan juga menjadi faktor yang semakin diperhitungkan.
Dalam hal strategi investasi, survei menunjukkan pendekatan yang lebih hati-hati dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Tidak ada kelas aset yang mencatat lebih dari 47 persen responden berencana meningkatkan eksposur, dengan banyak yang memilih mempertahankan atau bahkan mengurangi eksposur mereka dibandingkan dengan tahun lalu.
|Baca juga: WFH atau Remote Working, Mana yang Lebih Efektif?
|Baca juga: Profil Lengkap Gregory Hendra Lembong, Calon Bos Baru BCA (BBCA) Pengganti Jahja Setiaatmadja
Aset privat tetap menjadi area yang menarik bagi investor. Sebanyak 71 persen responden saat ini memiliki 5–20 persen portofolio mereka di pasar privat, dan 63 persen berencana meningkatkan alokasinya menjadi 10–25 persen dalam dua tahun ke depan.
Namun, jumlah responden yang berencana mengalokasikan lebih dari 25 persen ke pasar privat menurun dari tahun sebelumnya, mencerminkan sikap yang lebih konservatif. Perubahan strategi juga terlihat dalam pengelolaan durasi portofolio. Sebanyak 64 persen responden berencana memperpanjang durasi, sementara hanya 14 persen yang berencana menguranginya.
Selain itu, strategi berbasis suku bunga mengambang masih populer, dengan 53 persen responden berencana meningkatkan eksposur mereka. Kebijakan suku bunga Federal Reserve AS diperkirakan menjadi faktor utama yang memengaruhi strategi investasi industri asuransi pada 2025.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News