1
1

Reasuransi Global Fokus pada Risiko Bencana Alam, Modal Diprediksi Meningkat di 2024

Ilustrasi. | Foto: Freepik

Media Asuransi, GLOBAL – Laporan terbaru dari S&P Global Ratings mengungkapkan perusahaan reasuransi global semakin meningkatkan ketertarikan mereka terhadap risiko bencana alam.

Faktor utama yang mendorong peningkatan ini adalah koreksi harga terbaru dan peningkatan titik penanggungan (attachment points), yang diperkirakan mendorong perusahaan reasuransi mengalokasikan lebih banyak modal ke sektor ini dalam dua tahun ke depan.

Laporan tersebut menyoroti peningkatan margin underwriting, pengembalian investasi yang kuat, serta kapitalisasi yang solid, yang diharapkan semakin memperkuat ketahanan reasuransi dalam menghadapi guncangan besar di masa depan.

Analis Kredit S&P Global Ratings Sachin Bhojani menyatakan permintaan yang meningkat, harga yang lebih baik, serta syarat dan ketentuan yang lebih menguntungkan telah meningkatkan minat perusahaan reasuransi terhadap risiko bencana properti sepanjang 2023.

|Baca juga: Tips Jaga Kesehatan Keluarga Saat Musim Kemarau dari Sequis

|Baca juga: 4 Rekomendasi Destinasi Termegah di Asia Tenggara, Wajib Dikunjungi!

“Sebagian besar dari 19 perusahaan reasuransi global teratas bahkan mengambil eksposur yang lebih besar,” ujarnya, dikutip dari laman Reinsurance News, Senin, 2 September 2024.

Memasuki 2024, kerugian yang diasuransikan akibat bencana alam global sudah tercatat melebihi rata-rata historis. Pada semester pertama tahun ini, total kerugian mencapai US$62 miliar. Meskipun demikian, S&P memperkirakan sebagian besar kerugian ini akan diserap oleh perusahaan asuransi utama.

S&P juga memprediksi bisnis bencana properti akan memberikan kontribusi positif sekitar tiga poin persentase terhadap pengembalian ekuitas (ROE) rata-rata kelompok reasuransi global, asalkan kerugian bencana alam tetap sesuai anggaran.

|Baca juga: KPK Langsung Tahan 2 Tersangka Kasus Dugaan Korupsi di Jasindo

|Baca juga: KPK Tetapkan 2 Tersangka Kasus Dugaan Korupsi Jasindo, Pengamat: Perlu untuk Sehatkan Industri Asuransi!

Dalam menghadapi potensi kerugian yang lebih besar, anggaran bencana perusahaan reasuransi meningkat secara signifikan. Pada 2024, anggaran gabungan untuk kerugian bencana alam dari sampel perusahaan reasuransi global S&P mencapai sekitar US$19,2 miliar, naik dari US$17,1 miliar pada 2023 dan US$15,5 miliar pada 2022.

Angka ini mengindikasikan potensi kerugian yang diasuransikan di industri mencapai US$95 miliar untuk tahun ini, sejalan dengan rata-rata historis selama 10 tahun terakhir. S&P mencatat ketahanan keuangan perusahaan reasuransi dalam sampel mereka terus membaik. Kecukupan modal yang ada diperkirakan mampu bertahan dari peristiwa kerugian besar di industri.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Jasindo Komitmen Implementasikan Tata Kelola Perusahaan Terbaik
Next Post Premi Asuransi Kendaraan di Jepang Diprediksi Melonjak di Awal 2025

Member Login

or