Media Asuransi, JAKARTA – Meningkatnya biaya perawatan medis dan dampaknya bagi premi asuransi kesehatan telah menjadi perhatian besar bagi kita semua. Dalam beberapa tahun terakhir, inflasi medis (biaya kesehatan) di Indonesia telah meningkat sekitar empat kali lipat.
Jika terus berlanjut, maka hal ini akan berdampak kepada akses dan kemampuan masyarakat dan perusahaan untuk memiliki asuransi kesehatan. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui apa yang akan kita dapatkan dengan harga yang telah dibayar untuk asuransi kesehatan yang kita beli.
“Dengan pelindungan yang tepat dan memadai, kita menjadi lebih tenang tanpa perlu memikirkan prosedur-prosedur medis yang bisa menghabiskan dana, atau bahkan sampai tidak mampu untuk membayarnya,” kata Chief Health Officer PT Sompo Insurance Indonesia, Irfan Firdaus, dalam keterangan resmi yang dikutip Selasa, 4 Februari 2025.
|Baca juga: Pentingnya Akses Asuransi Kesehatan Swasta yang Terjangkau
Dia tambahkan, baru-baru ini muncul pemberitaan menyebutkan bahwa BPJS Kesehatan tidak dapat memberikan pertanggungan biaya medis untuk semua jenis penyakit. Masyarakat diminta untuk memiliki tambahan jaminan asuransi kesehatan dari perusahaan asuransi swasta untuk kemudian menggabungkan manfaatnya dengan klaim manfaat dari BPJS Kesehatan.
Meskipun begitu, menurutnya, memilih asuransi kesehatan tambahan ini gampang-gampang susah. Ada banyak hal yang perlu dipertimbangkan. Irfan memberikan tips pemilihan asuransi kesehatan tambahan yang tepat. Simak penjelasannya berikut ini.
- Memilih perusahaan asuransi
Langkah pertama yang paling penting adalah memilih perusahaan asuransi yang tepercaya. Ada banyak perusahaan asuransi yang menawarkan pertanggungan biaya kesehatan, dari penyakit ringan hingga penyakit kritis, serta pelindungan komprehensif untuk rawat inap dan rawat jalan.
Pastikan untuk memilih perusahaan asuransi yang memiliki track record, stabilitas-kekuatan keuangan, dan pengalaman yang jelas di industri. “Semakin baik reputasi perusahaan asuransi tersebut, maka service dan layanannya juga akan berbanding lurus,” tuturnya.
- Pilih sesuai kebutuhan
Berikutnya adalah menentukan kebutuhan pertanggungan biaya kesehatan, apakah untuk diri sendiri, keluarga ataupun karyawan. Individu usia muda, cenderung membeli pertanggungan untuk prosedur medis yang besar dan mahal, yang biasanya memerlukan rawat inap atau prosedur medis seperti operasi atau penanganan penyakit kritis seperti kanker yang membutuhkan biaya perawatan yang tinggi.
|Baca juga: Menuju 2030, Bisakah Asuransi Kesehatan Atasi Penyakit Kronis dan Krisis Mental?
“Berbeda dengan individu yang sudah berkeluarga dan memiliki anak. Mereka cenderung membeli perlindungan untuk kebutuhan sehari-hari, seperti pengobatan penyakit batuk, pilek, demam, hingga diare. Selain itu, ada juga pertimbangan untuk membeli perlindungan biaya perawatan gigi dan optik,” jelas Irfan.
Pada akhirnya, semakin banyak cakupan pertanggungan yang dipilih, semakin tinggi pula preminya. Hal ini dapat menjadi pertimbangan saat membeli asuransi kesehatan, apakah kita ingin membeli semua perlindungan karena kita mampu, atau pilih membeli sesuai kebutuhan.
Setiap perusahaan asuransi tentunya akan menawarkan perlindungan menyeluruh untuk semua jenis penyakit dan kondisi. Semakin komprehensif jenis penyakit dan kondisi yang bisa dijaminkan, akan semakin tinggi juga premi yang akan ditawarkan.
Sebagai contoh, biaya premi untuk perlindungan rawat inap akan jauh lebih murah dibandingkan premi untuk perlindungan rawat inap dan rawat jalan. Faktor lainnya terkait dengan usia. Misalnya premi penyakit kritis yang harus dibayarkan untuk individu usia 20-an tahun akan jauh lebih rendah dibandingkan individu usia 40-an.
Untuk itu dia menyarankan agar Anda memilih pelindungan kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan, manfaat, serta anggaran kita, dan yang terpenting harus dapat melengkapi manfaat yang diberikan oleh BPJS Kesehatan. Sehingga jika kita mengalami kondisi kesehatan yang membutuhkan penggunaan pelayanan medis, kita tidak dibebani dengan biaya yang tidak ditanggung BPJS Kesehatan dan/atau asuransi tambahan.
|Baca juga: 3 Tips Cari Asuransi Kesehatan yang Berikan Fasilitas Kesehatan Mental
- Jumlah jaringan operator kesehatan
Faktor lainnya yang perlu diperhatikan adalah berapa banyak jumlah jaringan penyedia layanan kesehatan, baik rumah sakit, klinik atau lainnya yang sudah bekerja sama. Semakin banyak jumlah jaringan yang dimiliki, semakin mudah pula kita menggunakan jaminan manfaat asuransi kesehatan tanpa menggunakan uang tunai (cashless) khususnya jika kondisi darurat medis terjadi.
- Proses klaim yang simpel dan tidak berbelit
Ada saatnya kita pada kondisi harus menanggung terlebih dahulu biaya pengobatan yang terjadi. Untuk itu pilih perusahaan asuransi yang bisa menawarkan proses klaim yang simpel, dan tidak berbelit.
Hal ini berlaku juga untuk proses pengurusan pembayaran cashless saat kita berobat di jaringan rumah sakit. Beberapa perusahaan asuransi bahkan telah memiliki aplikasi yang user friendly untuk pengurusan klaim seperti itu.
Menambah pelindungan dari asuransi swasta menjadi pilihan yang bisa diambil untuk melengkapi manfaat yang telah diberikan pemerintah melalui BPJS Kesehatan. Meskipun begitu, jangan salah pilih perusahaan asuransi. Pilih yang dapat memenuhi pertimbangan tadi.
“Kesehatan itu butuh biaya yang besar, lebih baik jika kita bisa menyiapkan sebelumnya dengan memindahkan risiko melalui penyedia asuransi kesehatan. Namun yang lebih penting tentunya kita tetap menjaga kesehatan dengan pola hidup yang sehat,” kata Irfan Firdaus.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News