Media Asuransi, GLOBAL – Pada 2030, satu dari enam orang akan berusia 60 tahun atau lebih serta memicu meningkatnya kasus penyakit kronis yang saat ini sudah menyebabkan 41 juta kematian setiap tahun.
Allianz Partners menyerukan agar perusahaan asuransi, organisasi kesehatan, dan pemerintah membangun kepercayaan terkait penggunaan data kesehatan pribadi. Mereka menekankan kejelasan manfaat dari ekosistem kesehatan yang lebih efisien akan mendorong partisipasi konsumen.
|Baca juga: Deretan Pemenang Best General Insurance 2024 di Ajang Insurance Award 2024
|Baca juga: Ini Sejumlah Pemenang Best Reinsurance hingga Special Award Reinsurance di Ajang Insurance Award 2024
Studi ini juga menemukan kurangnya kesadaran tentang penyakit tidak menular dan cara pencegahannya. Hal ini menegaskan pentingnya edukasi untuk mendorong masyarakat lebih peduli pada kesehatannya demi meningkatkan kualitas hidup dan mengurangi beban sistem kesehatan.
|Baca juga: Usai Koreksi IHSG, MNC Sekuritas Sodorkan Menu Saham Penggoda Hari Ini
“Kesehatan mental kini menjadi prioritas, terutama bagi generasi muda. Hampir 47 persen Gen Z melaporkan sering merasa cemas, dan 22 persen di antaranya kerap mengalami depresi,” ujar laporan tersebut, dilansir dari Insurance Asia, Kamis, 3 Oktober 2024.
Laporan ini juga menunjukkan peningkatan besar dalam penggunaan aplikasi kesehatan mental digital, dengan kenaikan hingga 6.500 persen pada 2024. Meskipun layanan kesehatan digital berkembang, namun peran tenaga medis tetap penting dalam memberikan interaksi dan diagnosis personal.
|Baca juga: 52 Perusahaan Asuransi dan Reasuransi Terbaik di 2024
|Baca juga: MAIPARK Targetkan Ekuitas Rp2 Triliun di 2028
Kepala Produk dan Inovasi Allianz Partners Mariana Ishchuk menekankan pentingnya transparansi dalam pengelolaan data kesehatan pribadi untuk membangun ekosistem kesehatan yang lebih efisien.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News