Media Asuransi, JAKARTA – Sulitnya akses ke layanan kesehatan dapat menjadi salah satu penyebab masyarakat tidak mendapatkan perawatan yang diperlukan dan berdampak pada kualitas hidup mereka.
Pemerintah Indonesia melalui program BPJS Kesehatan telah berupaya secara signifikan mengatasi masalah tersebut dan memberikan manfaat yang luas, khususnya bagi masyarakat dengan berpenghasilan rendah. Program ini tidak hanya menyediakan akses layanan kesehatan yang lebih terjangkau, tetapi juga memastikan bahwa seluruh lapisan masyarakat dapat menikmati fasilitas kesehatan yang memadai.
BPJS Kesehatan menjadi pondasi penting dalam memastikan pemerataan layanan kesehatan di Indonesia, dengan tujuan meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.
|Baca juga: BPJS Kesehatan masih Menunggu Permen KRIS
Meskipun BPJS Kesehatan telah memberikan perlindungan dasar yang sangat penting bagi masyarakat Indonesia, ada beberapa kebutuhan kesehatan yang mungkin belum sepenuhnya terlindungi. Dalam situasi tertentu, asuransi kesehatan swasta dapat menjadi pelengkap yang membantu mengurangi risiko beban finansial masyarakat.
Namun demikian, penetrasi asuransi di Indonesia masih menjadi tantangan utama bagi industri ini. Di tahun 2024, penetrasi asuransi di Indonesia berada di angka 2,80%, mengalami peningkatan dari yang sebelumnya sebesar 2,59% di tahun 2023. Meski demikian, penetrasi Indonesia masih tertinggal dari negara-negara tetangga. Sebagai perbandingan, tingkat penetrasi asuransi di Malaysia tahun 2023 sudah mencapai 4,8% dan di Singapura 11,4%.
Rendahnya penetrasi asuransi di Indonesia dapat disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk kurangnya literasi dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya memiliki asuransi. Banyak orang yang belum memahami manfaat asuransi sebagai alat perlindungan finansial terhadap risiko yang tidak terduga.
|Baca juga: BPJS Kesehatan: JKN Sudah Lengkap, Jika Mau Lebih, Tambah Asuransi Swasta
Di sisi lain, proses pembelian asuransi juga masih dinilai rumit dan membingungkan bagi sebagian besar orang. Nasabah harus meneliti, mengerti proses dan memahami aturan yang berbeda. Bahkan, seringkali nasabah harus membuang waktu dan tenaga untuk menemukan produk asuransi terbaik yang sesuai dengan kebutuhan dan anggaran mereka.
Oleh karena itu, diperlukan inovasi untuk mempermudah nasabah menemukan polis yang paling cocok dan terjangkau, tanpa buang waktu dan tenaga.
Menjawab kebutuhan akan hal tersebut, Lifepal hadir dengan misi menyederhanakan proses pembelian asuransi. Dengan layanan yang sepenuhnya daring, Lifepal memungkinkan masyarakat untuk membandingkan, memilih, dan membeli produk asuransi secara mudah tanpa hambatan administrasi yang rumit. Bahkan, calon nasabah dapat membandingkan banyak produk asuransi yang tersedia dalam waktu yang singkat.
|Baca juga: Pemerintah Harus Benahi Sistem dan Layanan Sebelum Jalankan KRIS
“Kami ingin menjadikan asuransi sebagai solusi yang dapat diakses semua orang, kapan saja dan di mana saja. Dengan teknologi dan pendekatan yang berorientasi pada pelanggan, kami yakin Lifepal mampu mendukung masyarakat Indonesia untuk mendapatkan perlindungan asuransi yang lebih baik dan menyeluruh,” tutur Benny Fajarai, Co-Founder Lifepal dalam keterangan resmi dikutip, Senin, 27 Januari 2025.
Lifepal telah bermitra dengan perusahaan-perusahaan asuransi terkemuka dan menawarkan berbagai produk yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Dengan fitur seperti layanan konsultasi gratis, Lifepal memberikan panduan menyeluruh bagi calon nasabah yang baru pertama kali mempertimbangkan untuk membeli asuransi. Sementara bagi yang sudah pernah membeli produk asuransi, Lifepal membantu menghemat waktu dan tenaga nasabah dalam menemukan produk asuransi terbaik, sesuai dengan kebutuhan dan anggaran mereka.
Selain menyediakan akses mudah terhadap asuransi, Lifepal juga aktif mendukung program literasi keuangan. Sejak berdiri pada 2018, Lifepal telah mempublikasikan lebih dari 485 artikel edukatif di situsnya, mencakup berbagai topik seperti pentingnya asuransi, tips menjaga kesehatan, tips perencanaan keuangan, dan topik lainnya.
“Kami percaya bahwa literasi adalah pondasi untuk membangun masyarakat yang sadar akan pentingnya perlindungan risiko. Melalui edukasi, kami berharap masyarakat dapat membuat keputusan finansial yang lebih bijaksana dan terencana,” ujar Benny.
Editor: Achmad Aris
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

