1
1

Warga Korea Selatan Diterjang Masalah Kesehatan Mental, Asuransi Wajib Bertindak!

Ilustrasi. | Foto: Freepik

Media Asuransi, GLOBAL – Laporan dari Korea Times menyebutkan satu dari empat orang Korea mengalami masalah kesehatan mental dalam hidupnya. Hal ini mendorong perusahaan asuransi untuk memperluas cakupan kesehatan mental mereka.

Mengutip Insurance Asia, Kamis 10 Oktober 2024, Korea Insurance Research Institute (KIRI) menyebutkan krisis kesehatan mental di Korea Selatan semakin mengkhawatirkan, dipicu oleh faktor-faktor sosial seperti persaingan ekonomi yang ketat, tekanan pendidikan, dan meningkatnya isolasi sosial.

|Baca juga: Edy Tuhirman Mundur dari Generali Indonesia, Ada Apa?

|Baca juga: RBC Turun Signifikan, Pengamat: Berpotensi Pukul Kepercayaan Masyarakat terhadap Industri Asuransi!

Antara 2017 dan 2021, jumlah pasien depresi meningkat 35 persen, dari 691.164 menjadi 933.481. Selama periode yang sama, biaya medis rata-rata per orang untuk depresi juga naik dari 439.501 won ($336) menjadi 564.712 won.

Perusahaan asuransi kini menghadapi tekanan yang semakin besar untuk menciptakan produk yang mampu mengatasi perawatan kesehatan mental, seiring meningkatnya prevalensi masalah kesehatan mental seperti depresi dan kecemasan.

Namun, tantangan muncul akibat sifat subjektif dari diagnosis kesehatan mental, yang mempersulit validasi klaim dan meningkatkan risiko moral hazard.

Pemerintah telah memprioritaskan cakupan kesehatan mental bagi individu yang lebih muda, terutama mereka yang berusia 20-an dan 30-an, karena mereka adalah kelompok yang paling rentan terhadap gangguan kesehatan mental.

|Baca juga: 52 Perusahaan Asuransi dan Reasuransi Terbaik di 2024

|Baca juga: OJK Sahkan Pendirian DPLK IFG Life

Meskipun asuransi publik secara bertahap memperluas cakupan penyakit mental, namun perusahaan asuransi swasta juga telah merevisi kebijakan untuk memasukkan lebih banyak manfaat kesehatan mental sejak 2016. Namun, produk asuransi swasta masih terbatas dan sering kali hanya mencakup rawat inap jangka panjang.

KIRI menyerukan kerja sama yang lebih baik antara pemerintah, perusahaan asuransi, dan pemberi kerja untuk memperluas cakupan kesehatan mental dan meningkatkan kesejahteraan mental secara keseluruhan.

|Baca juga: AAUI Siap Gelar Indonesia Rendezvous 2024 di Bali, Ini Rangkaiannya!

|Baca juga: Bos Asuransi KitaBisa Sebut Asuransi Bukan Hanya tentang Risiko Finansial, Lalu Apa?

Menurut mereka, perusahaan asuransi harus mengembangkan produk yang disesuaikan untuk kelompok pekerjaan tertentu dan menyesuaikan manfaat berdasarkan riset, sambil menerapkan langkah-langkah untuk mencegah moral hazard.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post HSBC Indonesia Luncurkan Batavia India Sharia Equity USD
Next Post AAUI Beberkan ‘Amunisi’ untuk Industri Asuransi Tumbuh Signifikan
toto Malukutoto login toto macau toto 4d ilmu bet slot maxwin MALUKU TOTO situs toto Malukutoto login Maluku toto cancertoto depo 5k ilmu bet slot gacor slot gacor hari ini malukutoto
maluku toto toto Malukutoto Malukutoto CANCER TOTO situs slot cancertoto toto toto toto slot gacor cancertoto
situs toto SLOT GACOR SLOT GACOR HARI INI situs toto
cancer toto malukutoto Maluku toto cancer toto CANCERTOTO ilmubet toto cancertoto maluku toto slot gacor slot gacor cancer toto malukutoto situs depo 5k situs toto cancertoto cancertoto cancertoto toto toto toto 4d 4d 4d
slot gacor slot gacor slot gacor slot slot slot slot gacor hari ini slot gacor hari ini slot gacor hari ini situs slot situs slot situs slot situs slot situs slot situs slot slot slot slot slot gaocr slot gaocr slot gacor

Member Login

or